Momwriter's Diary
Penulis : Dian Kristiani
Editor : Marina Ariyani | Ilustrasi : Indra Bayu
Penerbit : PT.Bhuana Ilmu Populer | Terbit tahun 2013 | 139 halaman
ISBN : 978-602-249-618-2
Harga : Rp. 33.000, 00
Dulu, tak pernah terbayang olehku bahwa profesi Penulis satu saat bisa dilakoni oleh perempuan. Oleh emak-emak yang biasanya identik dengan 'media boloters' atawa gaptek. Oleh ibu rumah tangga yang cantik, lembut dan bersahaja sepertiku *bhwoooo.... lempar tomat ama telor* trus ditangkap* trus dibikin omelet* trus nulisnya kapaaaan..!
Buku ini berisi beberapa chapter yang masing-masing berisi pengalaman, curcol sampe ke tips buat para emak yang mentahbiskan diri sebagai penulis.
Membaca halaman demi halaman, membuat kita nyengir atau mengernyit sekalian. Misalnya, di bab pertama : Penulis Kok Matre? Dengan gaya bahasa lugas, di halaman 5 sampai 9, Penulis membuat kita yang hobby menyalurkan hobi dengan menulis berpikir. Jenis yang manakah Anda? Penulis yang sekedar hobi atau memang profesional dan ingin mendapatkan hasil?
Penulis ingin berbagi buah pikiran dengan kita. Bahwa semua yang kita upayakan -apalagi jika Anda adalah seorang Ibu Rumah Tangga- seharusnya mendapat hasil yang seimbang. Karena Anda kan, sudah meluangkan waktu dengan keluar dari rumah? Masak hanya mendapat selembar kaus atau mug?
Helloow... hare gene, naik angkutan umum saja sudah seharga 3 ribu rupiah loh, sekali jalan, belum mengirim artikelnya, pasti pakai koneksi internet. Bla.. bla.. bla.. Nah, jadi kebayang, kan kalo aku nulis review buku ini karena sambil ngarep dapat hadiah juga? See?
Intinya, Penulis berusaha mengingatkan kita sebagai Momwriter's ini. Do it wit your heart, but it works if you and your family happy, too!
Next chapter. Plagiarisme. Hmmff.. baiklah, masalah ini adalah masalah klasik. Aku ga bakalan memperpanjang. Dari jaman Ki Benen juga sudah ada, kok. Mungkin ada yang ingat kalau seorang Buya Hamka pun pernah dituduh melakukan plagiarisme.
Abdullah S.P. menilai Tenggelamnya Kapal Van der Wijck karya Hamka (1939) merupakan plagiat dari novel Al Majdulin karya sastrawan Mesir, Mustafa Luthfi Al-Manfaluthi.
Novel Al Majdulin atau Magdalaine atau Magdalena dalam edisi bahasa Indonesia itu merupakan novel saduran dari novel Sous les Tilleuls (‘Di Bawah Pohon Tilia’) karya sastrawan Prancis, Alphonse Karr. Kutipan http://www.jendelasastra.com/berita/buya-hamka-dan-tuduhan-plagiat-itu
Back to you. Kamu mau, ngejiplak karya orang? Kamu mau sepanjang karier menulismu dikenang sebagai tukang jiplak? Mmm... aku ga mau jawab, ah!
Pertanyaan galau bin titan bingung yang seriiing banget aku dengar ada di halaman 16 sampai 20: Enak Mana, Kirim Langsung ke Penerbit atau Lewat Agensi? Aku yang sudah beberapa kali mencoba bikin buku, baik itu antologi atau naskah pribadi, juga terbentur dengan masalah yang sama.
Ini juga terpulang ke teman-teman. Mau diterbitin sendiri monggo, mau ditawarin ke Penerbit sampe tuwek #eeh.. silakan. Paling gampang sih, gunakan Agensi Naskah. Ada beberapa agensi yang cukup oke. Tugas kita tinggal tulis - kirim ke agensi - lupakan - tulis - kirim ke agensi - lupakan.
Penulis juga mengungkapkan kegalauan lain para penulis : Royalti Versus Jual Putus (hal 22 - 25).Buatku yang sering bokek timbang tebel kantongnya ini, aku lebih suka royalti. Trus kalo bukunya dah-gak-laku-lagi-padahal-dah-aku-tawar-tawarin-ama-aku-promosiin-jungkir-balik, ya aku jual aja jadi e-book. Aman, seumur hidup aku teteeeup dapat royalti. Puas..puaaas..
Nih! Rasanya kek gini denger eh baca bab selanjutnya : Workshop Menulis. Perlukah? Plak!
Aku adalah Ibu Rumah Tangga 'murni' selama ..mm.. almost 12 years! Imagine that! Jadi ketika aku terjun bebas di dunia tulis menulis dan blog yang unyu-unyu ini, kurasa aku butuh mentor. Dengan kalap kuikuti semua workshop yang ada di dunianya si maya. Mulai dari cerpen anak, novel anak, novel fantasi, novel dewasa hingga skenario! Hwarakadah! Bisa ditebak. Kantongku 'bolong'. Uang belanja 'jebol'...*don't try this at home!*
Adakah hasilnya? Ada! Kurang keras. Adaaa! Lebih keras lagiii.. ADAAAA!!! Puas? Puas?
Dengan tekad dan kebulatan tekad untuk begadang, aku ngotot menyelesaikan setiap tugas yang disuruh. Ga peduli itu teknik beneran atau teknik alaihim gambreng. Yang penting, tiap satu workshop usai, aku mengantongi sebuah karya, yang juga ga penting bagus apa engga. Alhamdulillah, selama ini mentor yang kuikuti adalah mentor dengan teknik yang wuedaaan bagus...
Kuakui, tubuhku melunglai .. weeeh... malah nyanyik >_< apa yang Penulis katakan benar. Tak semua pelatihan menulis berbayar itu patut diikuti (hal 27 - 30). Untuk memudahkan seleksi, maka ikutin saja komunitas yang teruji. Caranya? Lihat saja jumlah anggota dan hasil karya mereka. Deal?
SEJUTA TOPAN BADAI! Eh..bukaaan! Ini bukan judul dari next chapter penulis. Ini adalah hasil dari olah pikir otakku setelah membaca, mengamati kemudian menelan bulat-bulat bab-demi-bab selanjutnya.
Penulis terkenal dengan karya-karya legendaris macam Lupita, Lu Kira Gue Pengemis Cinta?; Lolita, si tulalit; dan novel-novel mini genre remaja serial seperti Gecko, Tokek gelo yang macho plus segambreng picture book. So, what can I say? Sebagai penikmat buku-bukunya, akhirnya keluar deh kalimat agung Kapten Haddock itu. Sejuta topan badai!
Gak asyik kalau aku ceritain semua. Ntar kamu pada gak mau baca lagi.. satu teaser lagi ya.. buku ini juga diseling dengan beberapa komik konyol tapi smart. Yang jelas, kalo kamu niat pengen jadi momwriter's sejati dengan label penulis sejahtera (hal 43-51)Â kamu harus beli buku ini!
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI