Bulan agustus 2023 menjadi hari yang mengejutkan sekaligus pecutan untuk diriku sendiri. Bulan yang ditunggu kedatangannya karena adanya pengumuman kelulusan bagi peserta yang ikut seleksi beasiswa saat itu. Namun aku sendiri, ternyata belum berhasil. Singkatnya ada kegagalan yang ku terima.
Saat pengumuman itu muncul, bukan tangis yang ku respon ketika pertama kali melihat hasilnya. Namun kelegaan hati sekaligus terbayang sekelebat perjuangan sampai di hari itu tiba. Justru aku beberapa kali mengulang untuk membuka hasil keputusan di tahap 2 itu. Ternyata masih sama, hanya warna merah yang tersisa berikut dengan pesan menyentuhnya " silahkan mencoba kembali ".
Bagiku hari itu menjadi pecutan luar biasa dari pesan yang sering ku dengar jauh sebelum aku terjun sebagai pemburu beasiswa di tahun itu. " jika memang ini arahnya, maka Allah akan mudahkan. Jika belum saatnya, Allah berikan jalan lain".
Bingung, kosong dan merasa kehilangan arah. Sempat aku rasakan di pekan pertama setelah pengumuman. Meskipun aku sering menasihati diriku sendiri " ini bukan akhir dari segalanya, ini bukan penutup dari perjuangan yang harus dilanjutkan terus menerus "
Gagal kembali setelah menutup lama episode gagalku di awal-awal perjuangan untuk kuliah S1 dahulu. Yang ini lebih terasa mengena. Karena aku bukan lagi bocah yang menangis tersedu-sedu ketika pengumuman kurang beruntung itu ada, namun justru semakin mempertanyakan kemampuan diri dan kesiapan diri menuju tahap lainnya.
Salah satu dari kesiapan matang yang tidak aku siapkan dengan baik sebagai pekerja di lembaga swasta saat itu adalah resign dari pekerjaan tanpa melihat adanya kegagalan. Cambukan pertama dari perasaan serakah yang hanya ingin sukses dalam satu tahap tanpa melihat bahwa dalam tiap prosesnya ada banyak rintangan dan tentunya ada keberuntungan dan kegagalan.
Mata hatiku seolah tertutup rapat untuk menerima fakta bahwa " Hidup memang tidak bisa kita prediksi, namun tidak juga dengan hanya berdiam diri di tempat dengan zona nyaman saat ini".
Hasil dari keputusan itu adalah aku gagal mendapatkan beasiswa di universitas impian, sekaligus aku juga kehilangan pekerjaan atas dasar keputusan resign yang amat sembrono itu. Walaupun sebenarnya sebelum memutuskan resign aku sudah mendapatkan beberapa tawaran pekerjaan dan juga ada beberapa yang aku perjuangkan sampai selesai, namun ternyata di tahap akhir dalam proses recruitmennya aku tersingkirkan atau gagal.
Agustus 2023 dengan kesadaran penuh mengingatkan bahwa perasaan serakah menjadi bencana dari hati yang tidak tenang, pikiran yang tak karuan dan diri yang terus merasa kurang. Selamat berproses semuanya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H