Mohon tunggu...
Neng Sumiyati
Neng Sumiyati Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswi Bahasa dan Sastra Arab, Fakultas Humaniora, Uin Maulana Malik Ibrahim Malang

جرب ولاحظ تكن عارفا

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Berkenalan dengan Kegagalan

26 April 2024   10:35 Diperbarui: 26 April 2024   10:38 88
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://unsplash.com/photos/laptop-turned-on-Eti6ph51H4A

Beberapa pekan lalu aku bercengkrama dengan seorang teman yang berada di ujung pulau berbeda. Di awal percakapan kami mulai dengan sepenggal kata basa-basi yang memulai intro dari inti pembicaraan kami, yaitu saling berbagi duka beserta kisah manisnya. Kami berdua saat ini, berada dalam lingkungan yang berbeda, maka dari itu permasalahan dan juga pemecahan masalahnya akan sangat berbeda. 

singkatnya, kami bercerita panjang lebar tentang ambisi dulu semasa kuliah. Tentang kebiasaan kami yang hanya sibuk menuntaskan deadline tugas di perpus universitas lain atau bahkan tentang kami dan kisah cinta yang belum pernah kami tuangkan satu sama lain, karena ya memang belum ada. 

lalu saya tersadar dan mengungkapkan hal ini " dari sekian  apa yang diungkapkan, tampaknya kita selalu lupa untuk menyiapkan opsi terburuk dari tahap baru yang akan kita mulai, kita tak menyiapkan diri saat berkenalan dengan kegagalan. Padahal kita bukan Tuhan ". 

kalimat-kalimat tersebut terus membawa saya pada perenungan, memang betul nyatanya seperti itu. Manusia kalo sudah terlanjur ingin mengendalikan busur panahnya akan lupa diri, bahwa bisa saja tembakannya itu akan melesat jauh dari sasaran. Jadi berkenalan dengan kegagalan juga tidak buruk, tapi juga tidak mudah. 

saya sendiri baru merenunginya sekarang ini, betapa melelahkannya diri jika terus tergerus dalam pusaran keinginan tanpa mengindahkan adanya opsi kegagalan. Hal ini bukan berarti kita sudah putus asa terlebih dahulu, tentu saja ini berbeda. Jadi mari jalani hidup dengan semampunya, bahagia dengan versi kita, menangis boleh, gagal juga tak apa, apalagi jika sukses maka tetap ucapkan syukur dalam keadaan apapun.

seperti kata Jalaluddin Rumi " Aku akan membangun kembali diriku seribu kali, mencoba seribu cara, seribu trik dan menutupi seribu mil, sekuat apapun pukulan yang aku terima, responnya akan lebih kuat " 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun