Singkatnya kisah mereka terputus karena kisah cinta satu sisi, kisah cinta gadis si gadis kuncir kuda pada si anak laki-laki dari sumatera, kisah yang berujung pada kenangan masa sekolah dasar saja yang dapat mereka ingat, karena setelah kisah itu hanyalah kisah hampa si gadis kuncir kuda, yang patah karena penolakan, yang rapuh karena ketidakberpihakan, yang mana pada masa itu menjadi penutup kisah gadis si kuncir kuda yang ceria dan bangga dengan rambut hitam legam sepunggungnya, yang senang dengan riak air sungai yang mengalir di sepanjang jalan menuju gerbang sekolah.
Dibuka dengan kisah si gadis kuncir kuda yang berubah lebih dewasa, pantang mengenal cinta, namun sering kali dalam sepi sedu malamnya, mengingat seseorang yang pernah mengisi relung hatinya meski tidak pernah berpihak kepadanya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H