Rabu 21 Februari kemarin diperingati sebagai Hari Peduli Sampah Nasional 2024. Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) sebagai yang punya hajat, memberlakukan "perayaan" HPSN 2024 selama Februari dan Maret 2024. Perayaan ini disebut sebagai Bulan Peduli Sampah Nasional 2024.
HPSN yang diperingati setiap tanggal 21 Februari itu dilatarbelakangi oleh peristiwa Leuwigajah yang terjadi tepat pada 21 Februari 2005. Â Pada peristiwa itu sampah telah "membunuh" sebanyak 157 jiwa. Peristiwa memilukan itu terjadi akibat curah hujan yang tinggi dan ledakan gas metana pada tumpukan sampah.
Akibatnya, 157 jiwa melayang dan dua kampung yaitu Cilumus dan Pojok, hilang dari peta karena tergulung longsoran sampah yang berasal dari Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Leuwigajah. Untuk mengenang peristiwa itu, maka setiap tanggal 21 Februari diperingati sebagai Hari Peduli Sampah Nasional.
Hari Peduli Sampah Nasional pada tahun ini mengusung tema "Atasi Sampah Plastik dengan Cara Produktif". Tema yang mencerminkan urgensi dan komitmen untuk mengatasi permasalahan sampah plastik yang kian memprihatinkan di Indonesia.
Karena itu, peringatan HPSN 2024 menjadi sangat penting. Terlebih saat ini isu sampah plastik terus menjadi perhatian serius di Indonesia. Pencemaran sampah plastik saat ini juga telah menjadi isu global karena sifatnya yang transnasional dan lintas batas.
Hasil Riset Sampah Indonesia 2023 yang dilakukan oleh Sistem Informasi Pengelolaan Sampah Nasional (SIPSN) KLHK RI, total sampah plastik saat ini mencapai sekitar 17 juta ton. Dari jumlah itu, baru sekitar 66,8 persen atau sekitar 11,5 juta ton yang berhasil diolah.
Tentu saja sisa sampah plastik yang belum diolah itu tidak bisa dikelola oleh satu pihak saja, yaitu pemerintah. Perlu kolaborasi dengan berbagai pihak agar upaya pengelolaan sampah plastik terus berjalan. Memang butuh perhatian lebih intensif dan pengelolaan yang efektif agar berhasil.
"Upaya menuju pengelolaan sampah plastik yang lebih berkelanjutan bukanlah hanya tugas satu pihak, melainkan kolaborasi bersama," tegas Direktur Pengurangan Sampah Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Vinda Damayanti Ansjar. Â
Pemerintah mendorong upaya bersama untuk memperkuat posisi sektor pengelolaan sampah sebagai pendorong pertumbuhan perekonomian Indonesia. Sejalan dengan manifestasi dari prinsip pengelolaan sampah berkelanjutan yang memadukan antara ekonomi, sosial, dan lingkungan hidup.
Procter & Gamble (P&G) Indonesia salah satu perusahaan yang konsisten dan komitmen dalam meningkatkan upaya pengelolaan sampah plastik. Melalui program P&G Conscious Living, perusahaan itu aktif berkontribusi dalam pengelolaan sampah plastik dengan cara produktif.