Kamis 8 Februari 2024 hingga Sabtu 10 Februari 2024, saya beserta Abah dan saudara-saudara saya "jalan-jalan" ke Rancah, Ciamis dan ke Bandung, Jawa Barat. Perjalanan yang cukup jauh, serasa perjalanan mudik saja.
Tujuan utamanya bersilaturahmi dengan saudara-saudara Abah, yaitu adik-adik Abah, yang tidak lain berarti paman dan bibi kami. Abah sudah lama tidak bersua. Jadi, Abah ingin bertatap wajah. Mungkin juga karena sudah kangen.
Kebetulan Abah menjadi kakak paling tua setelah kakak pertama Abah, Yusuf Bastaman, yang biasa kami sapa dengan Uwa Yusuf, meninggal dunia beberapa tahun lalu. Jadi, sebagai kakak tertua, Abah ingin memastikan adik-adiknya baik-baik saja.
Karena kami membawa kendaraan sendiri, bukan naik kendaraan umum, maka kami memutuskan tidak ada shalat jamak maupun shalat qashar, kecuali dalam keadaan yang memang tidak memungkinkan.
Jadi, ketika sudah memasuki waktu-waktu shalat, kami mampir ke masjid yang kami temui di jalan. Selama perjalanan kami itu, ada beberapa masjid yang kami singgahi. Ya, anggap saja wisata religi, meski waktunya hanya sebentar.Â
Wisata religi adalah jenis wisata yang berkaitan erat dengan aktivitas keagamaan, ataupun tempat khusus yang berkaitan dengan aspek religi keagamaan. Masjid juga bisa dijadikan tempat wisata bagi masyarakat, baik dari masyarakat sekitar maupun masyarakat yang berasal dari luar daerah
Keberadaan masjid saat ini tidak hanya mendatangkan ketenangan batin bagi siapa saja yang beribadah di dalamnya sambil beristirahat sejenak dari penatnya perjalanan.
Keindahan dari arsitektur masjid juga membuat banyak orang kagum. Berulang kali memandangi masjid yang indah. Berikut, "laporannya", dari masjid terbesar hingga "terkecil".
1. Masjid Raya Al Jabbar Bandung