Jadi, kendaraan kami pun memasuki area lokasi. Untuk memasuki area ini kendaraan mobil dikenai tarif Rp10.000. Entah, kalau bus atau motor, apakah sama? Saya tidak bertanya lebih jauh soalnya. Kendaraan pun memasuki area parkir.
Dari kejauhan, Menara Kujang Sapasang ini sudah terlihat jelas berdiri kokoh. Menara ini hasil karya masterpiece dari Ridwan Kamil di akhir masa jabatannya sebagai Gubernur Jawa Barat.Â
Bendungan Jatigede kini tidak sekedar memiliki fungsi ekologi dan sumber daya air saja, tetapi punya nilai tambah yaitu pariwisata yang akan menjadi kebanggaan masyarakat Sumedang dan Jawa Barat. Sebagai orang Sunda, Abah pun merasa wajib ke sini.Â
Sebagaimana namanya, menara tersebut berbentuk kujang sepasang yang berdiri tepat menghadap bendungan. Ukuran salah satu pasangnya lebih besar dari satu pasang lainnya.Â
"Kenapa Kujang Sapasang, dua kujang lebih tinggi dan dua kujang lainnya lebih rendah? Karena filosofinya itu untuk menggambarkan peradaban manusia yaitu sebuah keluarga," ungkap Ridwan Kamil, yang akrab disapa Kang Emil saat peresmian, Minggu 13 Agustus 2023.
Kujang sendiri adalah  senjata estetis yang dibentuk  dengan  ukiran  unik  dan  indah, bisa  disebut sebagai bentuk karya seni kujang. "Makna filosofis kujang terkait erat dengan filosofi kehidupan masyarakat Sunda. Yang mengedepankan nilai-nilai  kebersamaan,  kejujuran, dan keterbukaan."
Menurut Kang Emil, pembangunan Menara Kujang Sapasang ini sebagai kompensasi masa depan bagi warga terdampak akan keberadaan Waduk Jatigede melalui peningkatan sektor kepariwisataan.
Berdasarkan informasi yang saya dapatkan, menara ini, untuk saat ini menjadi yang tertinggi dan terbesar di dunia. Tngginya sekitar 99 meter (kenapa tidak 100 meter saja ya, tanggung tinggal 1 meter lagi).Â
Untuk memasuki menara ini, pengunjung dikenai tarif masuk Rp25.000 per orang. Tarif ini sudah termasuk free minuman, free  file foto, dan free masuk taman seribu cahaya.Â
Sayangnya, petugas menjelaskan untuk saat ini pengunjung belum bisa memasuki menara, baru bisa nanti pada 11 Februari 2024. Alasannya sih karena bagian interiornya masih dalam penataan. Jadi pengunjung hanya bisa sampai jembatannya saja. Jembatan ini terbuat dari baja ikonik lengkap dengan ornamen-ornamennya berupa burung merak.