Kami, Abah Tarya Kusnadi beserta anak-anaknya tidak lama di Desa Patakaharja, Kec. Rancah, Kab. Ciamis, Jawa Barat. Sampai jam 10 malam, pulang jam 10 pagi. Tidak sampai semalaman.Â
Mengapa tidak lama, karena Abah ingin beranjangsana juga ke adik-adiknya yang lain di sekitaran Bandung, Jawa Barat juga. Dan, ada rencana juga menengok makam Enin, Ibu kami, di Cibadak, Jawa Barat.Â
Rencana ke Cibadak itu jika waktunya amat memungkinkan. Jadi, waktunya harus diperhitungkan banget, mengingat abang saya yang kedua harus kembali ke Semarang pada Minggu malam. Kebetulan abang saya ini, ASN Kementerian Keuangan yang ditempatkan di Semarang.Â
Di Rancah yang waktunya tidak lama itu, kami manfaatkan untuk bersilaturahmi dengan adik-adik Abah. Ada Mang Andang, Mang Iwa, Mang Kodir, dan Bi Jojoh. Tentu saja beserta keluarganya. Â
Kami manfaatkan pula untuk menengok makam Aki Puradisastra dan Nini Ucih, begitu biasa kami memanggil orang tua Abah, yang berarti kakek nenek kami. Sudah lama saya tidak menengoknya. Mungkin sudah puluhan tahun. Seingat saya, selama saya menikah hampir 20 tahun ini saja belum pernah ke lembur.
Semalam Abah menyampaikan keinginannya untuk mampir ke Waduk Jatigede, Kec. Jatigede, Kab. Sumedang. Ia ingin melihat Menara Kujang Sapasangan. Menara ini adanya di sekitar area bendungan Jatigede. Tepatnya di Bukit Panenjoan, Desa Jemah, Kec. Jatigede, Sumedang.
Terus terang, kami juga baru mendengarnya. Tapi karena penasaran juga, kami memenuhi keinginan itu. Yang penting, keinginan Abah tersalurkan, dan Abah happy juga. Terlebih perjalanan ke Sumedang searah ke Bandung. Ya, ibarat pepatah "sambil menyelam minum air".
Perjalanan menuju Sumedang, diperkirakan sekitar 5 jam dari Rancah. Kemungkinan sampai sana selepas Ashar. Jadi, masih bisa terkejarlah, mengingat lokasi wisata ini ditutup pukul 17.30 Wib.Â
Karena hari Jumat, Abah dan saudara-saudara saya harus menunaikan shalat Jumat. Di perjalanan, kami mampir di Masjid Darul Amanah, Kec. Lumbung, Kab. Ciamis. Usai shalat Jumat, lalu giliran saya shalat Dzuhur. Setelah itu, perjalanan kami lanjutkan.Â
Sampailah kami di sekitar Waduk Jatigede. Terlihat ada mobil keluar masuk. Untuk memastikan, kami pun bertanya kepada petugas apakah benar ini lokasi Menara Kembar? Petugas menjawab benar.Â