Mohon tunggu...
Tety Polmasari
Tety Polmasari Mohon Tunggu... Lainnya - ibu rumah tangga biasa dengan 3 dara cantik yang beranjak remaja
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

kerja keras, kerja cerdas, kerja ikhlas, insyaallah tidak akan mengecewakan...

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Dari PIT Perdosri 2023, Berikut 10 Langkah Kesiapan Anak Penyandang Disabilitas Sekolah

7 Oktober 2023   11:07 Diperbarui: 7 Oktober 2023   11:11 276
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Disabilitas atau gangguan fungsi yang menyebabkan seseorang tidak mampu melakukan aktivitas sehari-hari, dapat terjadi pada anak dalam aspek perkembangannya. Kondisi ini dimulai selama periode perkembangan anak dan dapat mempengaruhi fungsi sehari-hari dan biasanya berlangsung sepanjang hidup anak.

Dalam penanganan masalah disabilitas, dokter akan melakukan asesmen apakah ada gangguan fungsi komunikasi atau gangguan fungsional aktivitas sehari-hari. Setelah diasesmen, dokter akan menentukan intervensi apa yang dapat diberikan kepada pasien. Di antaranya bisa bersifat promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif sesuai dengan kondisi masing-masing pasien.

Dokumentasi PERDOSRI
Dokumentasi PERDOSRI

Etik dan Keselamatan Pasien

Pada hari ketiga juga terdapat Plenary Lecture keempat yang dibawakan oleh Prof. Reynaldo R. Rey-Matias MD, FPARM, MSHMS dari Filipina. Ia membawakan makalah berjudul "The Future, Challenges, and Opportunities for Asia-Oceanian PMR -- Where are we?"

Setelah itu dilanjutkan paparan mengenai "Etik dan Keselamatan Pasien" oleh Dr. Rumaisah Hasan, Sp.K.F.R., N.M. (K) AIFO-K, yang juga Ketua Umum PP PERDOSRI. Dalam pemaparannya, dr. Rumaisah menyampaikan ada tiga upaya untuk meningkatkan etika dan keselamatan pasien.

Pertama, penyuluhan dan pelatihan kepada petugas agar pemahaman tentang etika dan keselamatan pasien semakin meningkat. Kedua, pengembangan kebijakan yaitu dengan menetapkan kebijakan secara komprehensif di lingkungan pelayanan kesehatan. Ketiga, pelaporan dan evaluasi untuk mengidentifikasi dan memperbaiki masalah yang ditemukan.

Adapun standar keamanan asien meliputi pencegahan infeksi dengan menerapkan prosedur kebersihan yang ketat, identifikasi yang benar dengan memastikan yang benar identitas pasien , dan keselamatan obat meliputi dosis yang bemar dan memberikan penjelasan mengenai efek samping yang mungkin terjadi.  

Ada juga satelite symposium yang juga menarik untuk diikuti. Terdiri dari rehabilitasi di bidang pediatri, geriatri, muskuloskeletal, neuromuskular, olahraga, sosial, kardiorespirasi, dan nyeri.

Topik yang dipilih pada simposium ini pun tidak kalah menarik. Di bidang pediatri tentang terapi spastisitas pada cerebral palsy, di bidang geriatri tentang terapi rehabilitasi pada geriatri secara komprehensif, di bidang muskuloskeletal tentang nyeri punggung bawah.

Sedangkan di bidang neuromuskular tentang cedera sumsum tulang belakang akibat tuberculosis tulang belakang, di bidang olahraga tentang nyeri tulang belakang pada cedera olahraga, di bidang sosial tentang Kesehatan Jamaah Haji, Wisata Medis, Klub Latihan & Paralimpic,

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun