Â
Fiksi. Cerita rekaan. Khayalan. Imajinasi. Tapi, fiksi yang ini beda. Bukan khayalan, bukan rekaan, apalagi imajinasi. Ya, fiksi yang ini benar-benar berdasarkan kenyataan. Real. Sungguh-sungguh. Meski, mungkin ya berawal dari khayalan.
Ini bukan cerita fiksi. Melainkan Festival dan Inovasi Kewirausahaan Siswa Indonesia yang disingkat Fiksi. Pada tahun ini menjadi "Fiksi 2023". Fiksi yang untuk ke-7 tahun ini mengangkat tema "Merdeka Berprestasi, Talenta Usaha Menginspirasi". Fiksi berlangsung pada 25 - 30 September 2023 di Smesco Indonesia, Jakarta.
Kegiatan yang ditujukan bagi siswa SMA/MA dan SMK ini diselenggarakan oleh Balai Pengembangan Talenta Indonesia (BPTI) Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi. Kali ini menggandeng Smesco Indonesia atau LLP-KUKM (Lembaga Layanan Pemasaran- Koperasi Usaha Kecil Menengah).
Final Fiksi 2023 secara resmi dibuka oleh Staf Ahli Mendikbudristek Bidang Manajemen Talenta Tatang Muttaqin dan Direktur Bisnis dan Pemasaran Smesco Indonesia Wientor Rah Mada pada Rabu 27 September 2023 di Smesco Indonesia.
Dikatakan final, karena peserta yang mengikuti Fiksi 2023 ini sudah berdasarkan hasil seleksi ketat di wilayah masing-masing. Mereka lolos dua tahap seleksi sebelumnya.
Setelah melalui proses seleksi yang ketat, sebanyak 96 tim SMA berjumlah 182 orang siswa dan 80 tim SMK berjumlah 147 siswa dari 199 jumlah sekolah, berasal dari 24 provinsi lolos menjadi finalis Fiksi 2023.
Adapun yang mendaftar dari awal Fiksi 2023 bergulir sebanyak 4.026 siswa dari 578 sekolah yang berasal dari 207 Kabupaten/Kota di 36 provinsi Indonesia.
Mereka berkompetisi pada enam cabang lomba. Bagi kelompok siswa SMA/MA cabang yang dilombakan yaitu Kriya; Game, Aplikasi & Video Animasi; Fashion; Desain Grafis; Boga; dan Lintas Usaha.
Sedangkan bagi kelompok siswa SMK cabang yang dikompetisikan agak sedikit berbeda sebagaimana spektrum dari cabang keahlian kurikulum. Yaitu Agribisnis, Agroteknologi, dan Kemaritiman; Kesehatan dan Wirausaha Sosial; Pariwisata dan Kuliner; Industri Kreatif; Teknologi Digital.
Finalis terbanyak berasal dari Provinsi D.I Yogyakarta dengan perwakilan jumlah Tim SMA sebanyak 23 tim dan Tim SMK sebanyak 23 Tim. Di tempat kedua diwakili Provinsi Jawa Timur sebanyak 15 tim SMA dan 15 tim SMK. Di tempat ketiga diwakili oleh Propinsi Jawa Tengah dengan 14 tim SMA dan 11 tim SMK.
Kepala Balai Pengembangan Talenta Indonesia, Asep Sukmayadi, menjelaskan, kegiatan ini sebagai wujud dari implementasi kebijakan manajemen talenta nasional di bidang kewirasusahaan. Sekaligus implementasi merdeka belajar dan pendidikan karakter secara konsisten.
Â
"Dengan kegiatan ini, peserta akan lebih memiliki kesempatan untuk mengembangkan gagasan secara jitu dan berdampak nyata," tuturnya.
Tidak hanya itu. Selama proses rangkaian program FIKSI 2023, peserta juga diasah kemampuan softskill dasar yang harus dikuasai saat kelak mereka lulusan SMA/MA dan SMK.
Yaitu kemampuan berkomunikasi, berpikir kritis, memecahkan masalah, berinteraksi, memiliki karakter yang tangguh, mandiri dan bertanggung jawab, kreatif, serta kemampuan bekerja secara  efektif dengan pihak lain dan berjiwa wirausaha
Direktur Bisnis dan Pemasaran Smesco Indonesia, Wientor Rah Mada menyatakan, peran Smesco Indonesia pada Festival Inovasi Kewirausahaan Siswa Indonesia 2023, nantinya melakukan kurasi hasil karya dan model bisnis kreatif yang dipamerkan oleh peserta lomba baik tim SMA dan tim SMK.
Ratusan tim dari sekolah di seluruh Indonesia ini berkompetisi menampilkan inovasi produk, jasa, serta teknologi yang siap menjadi solusi bagi masyarakat. Festival ini menjadi bukti bahwa Indonesia memiliki potensi besar dalam dunia kewirausahaan, terutama dari generasi mudanya.
Wientor menuturkan, era globalisasi dan revolusi industri 4.0 menuntut masyarakat untuk selalu beradaptasi dengan perkembangan teknologi digital. Karena itu, generasi muda memiliki peran krusial dalam menyongsong masa depan Indonesia yang lebih cerah.
"Fiksi 2023 bukan hanya sekedar ajang pameran, melainkan platform yang menginspirasi siswa untuk berpikir out of the box dan solutif terhadap permasalahan," kata Wientoer.
Smesco sendiri memiliki beberapa kriteria dalam mengkurasi karya inovasi kewirausahaan. Di antaranya, pertama, sejauh mana produk atau jasa yang ditawarkan menampilkan keunikan, kreativitas, dan solusi terhadap rintangan yang ada.
Kedua, apakah ide bisnis memiliki potensi untuk berkembang, mendapatkan keuntungan, dan berkelanjutan di masa depan. Ketiga, apakah produk atau jasa tersebut sudah siap untuk diterima oleh pasar dan memenuhi kebutuhan konsumen, sustainability, dampak sosial dan apiknya kerjasama tim.
Smesco menyakini melalui kegiatan ini dapat menambah jumlah wirausaha Indonesia. Pemerintah (Kementerian Koperasi dan UKM) sendiri menargetkan mencetak 1 juta wirausaha dalam satu tahun. Diharapkan, pada 2014 rasio wirausaha Indonesia mencapai 4 persen, yang saat ini baru sekitar 3,4 persen.
"Saya yakin 5 atau 10 tahun depan, para peserta Fiksi ini menjadi wirausaha sukses yang dapat membuka lapangan pekerjaan bagi yang lain. Smesco akan memfasilitasi, membantu mengembangkan, bagaimana pemasarannya, pengemasannya, dan lain-lain," katanya.
Staf Ahli Mendikbudristek Bidang Manajemen Talenta Tatang Muttaqin, menyebutkan, dari 100 orang terkaya di Indonesia tidak ada satupun yang PNS. Tidak ada satupun yang bekerja. Semuanya wirausaha. Dan, dari 100 orang itu ada empat orang anak muda yang ternyata bibitnya berawal dari Fiksi.
Menurutnya, dari kegiatan ini para peserta bisa belajar lebih banyak, bersosialisasi, berorganisasi, membangun jejaring dan memperkuat komunikasi. Dengan begitu, para calon wirausahawan ini akan mampu membangun relasi dengan investor.
"Beberapa hal kunci dalam berinovasi dan  berwirausaha itu sudah dimiliki para peserta. Ketika melalui tahapan-tahapan, bernegosiasi. Itu menjadi bagian penting dalam kreativitas dan inovasi. Menjadi modal dasar penting untuk menjadi wirausahawan," katanya.
Bagi seorang calon wirausaha, situasi yang sulit dan tidak menentu justru dapat menjadi peluang untuk menciptakan beragam solusi yang inovatif, memetakan mitra potensial dalam kolaborasi strategis, dalam upaya membentuk wirausaha yang berdampak luas dan berkelanjutan.
Diharapkan, target Indonesia menjadi lima kekuatan ekonomi besar dunia sebagaimana yang diharapkan Presiden Joko Widodo dapat terwujud. Faktor teknologi dan faktor kewirausahaan sudah Indonesia miliki. Â
Plt Kepala Pusat Prestasi Nasional (Puspresnas) Hendraman menyampaikan Fiksi ini bertujuan mengidentifikasi potensi kewirausahaan untuk menumbuhkan jiwa kemandirian para siswa. Menumbuhkan generasi wirausahawan muda kreatif dengan wawasan sosial yang berkelanjutan.
Fiksi ini sebenarnya sudah dimulai pada 2015. Jadi, masih relatif muda. Meski masih muda, namun prestasi para siswa tidak kalah luar biasa. Karya-karya anak bangsa ini  mampu memberikan solusi-solusi. Minimal solusi di wilayah dan di daerahnya masing-masing. Jelas ini menjadi suatu kebanggaan.
Dengan hadirnya karya-karya dari para peserta Fiksi kali ini bisa menambah inovasi di tahun ini. Para juri pun, termasuk Wientor, menjadi semangat memberikan penilaian terhadap karya-karya yang lebih berkelas. Secara keseluruhan karya-karya sekarang ini lebih inovatif dan lebih memberikan solusi bagi banyak hal. Sesuatu yang memang menjadi salah satu tujuan Fiksi.
Â
"Ada hal yang paling saya atau kami juga lihat caranya adalah karya yang dibawa mampu dijelaskan mampu memberikan kesan, mampu memberikan harapan besar pada Indonesia.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H