Mohon tunggu...
Tety Polmasari
Tety Polmasari Mohon Tunggu... Lainnya - ibu rumah tangga biasa dengan 3 dara cantik yang beranjak remaja
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

kerja keras, kerja cerdas, kerja ikhlas, insyaallah tidak akan mengecewakan...

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

"Making a House a Home" Desa Wanakerta, Karawang, Jawa Barat, Berdayakan Pemilik Usaha Mikro

28 Mei 2023   10:34 Diperbarui: 28 Mei 2023   10:45 455
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Procter & Gamble (P&G) Indonesia, Jumat 26 Mei 2023, mengajak beberapa media berkunjung ke Desa Wanakerta, Karawang, Jawa Barat. Untuk melihat lebih dekat program 'Making a House a Home' di desa tersebut. Program yang sudah bergulir selama 7 tahun ini bermitra dengan Habitat for Humanity Indonesia (Habitat).

Sebagaimana namanya, program ini adalah merenovasi rumah warga yang tidak layak huni menjadi rumah layak huni ditambah merenovasi warung menjadi warung yang lebih nyaman. Untuk di provinsi Jawa Barat, tahun ini Karawang menjadi pilihan.  

Mengapa warung juga ikut direnovasi? Seperti halnya di area pedesaan lainnya, banyak perempuan di Desa Wanakerta menghabiskan sebagian besar waktunya di warung, karena warung melekat pada rumah mereka. 

Sayangnya, warung yang dikelola tidak tertata dengan baik. Mereka membuka warung di teras, jika tutup isi warung dipindahkan ke dalam rumah. Ini jelas tidak efektif, tidak efisien, dan tidak nyaman bagi penghuni rumah. Karena itu, penerima manfaat program ini menyasar rumah yang menempel dengan tempat usaha.

Uniknya, sekitar 30 karyawan P&G Indonesia, baik itu perempuan maupun laki-laki, berpartisipasi sebagai relawan, yang turut serta membantu proses renovasi rumah dan tempat usaha. 

Tentu saja sebelumnya ada "pembekalan" dari ahlinya yaitu tukang sebenarnya, bagaimana mencampurkan bahan-bahan material seperti semen, pasir, kerikil. Bagaimana pula menyusun kerangka besi atau memasang batako atau menggali pondasi.

Tidak heran, ketika media melihat lebih dekat proses renovasi rumah dan warung, para karyawan ini sudah mahir layaknya tukang bangunan profesional. Ada yang memasang batako, mengaduk adonan semen, menggali tanah, membuat kerangka, dan lain sebagainya. Mereka tentu saja memakai helm proyek dan sarung tangan agar lebih aman.

Program 'Making a House a Home' ini tidak sekedar merenovasi rumah menjadi tempat hunian atau tempat usaha yang lebih layak, namun juga membekali warga penerima manfaat dengan pelatihan soft-skill seperti literasi finansial, perencanaan keuangan, dan lain-lain.

Dengan soft skill ini, pemilik usaha rumahan dapat mengembangkan usaha dan meningkatkan kesejahteraan hidupnya, terutama pada masa pemulihan ekonomi pasca pandemi Covid-19.

Berdasarkan data Bank Indonesia tahun 2021, ditemukan sekitar 87,5 persen UMKM mengalami penurunan pendapatan akibat dampak pandemi Covid-19. Di samping itu, masih buruknya kondisi tempat usaha. Rendahnya literasi finansial juga menjadi hambatan tumbuhnya usaha mikro seperti warung yang menjadi salah satu tulang punggung ekonomi lokal di Desa Wanakerta, Karawang, Jawa Barat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun