Sabtu 6 Mei 2023, bertempat di Masjid Al Ihsan, PKK RW 07 Permata Depok mengadakan kajian muslimah. Hadir sebagai narasumber, Mamah Dedeh, sosok yang akrab dengan jargon "curhat dong mah". Tema yang diangkat "Halalbihalal membangun solidaritas dan keharmonisan".
Kajian muslimah ini menjadi puncak kegiatan halalbihalal di lingkungan RW 07. Tentunya dihadiri para jamaah perempuan dari 12 RT yang berada di RW 07, Kelurahan Pondok Jaya, Kecamatan Cipayung, Kota Depok, Jawa Barat. Masjid Al Ihsan penuh disesaki jamaah dan menjadi "lautan" manusia.
Apa itu halalbihalal? Menurut Ustadzah bernama lengkap Dra. Hj. Dede Rosidah, halalbihalal itu bukan berasal dari bahasa Arab. Orang Arab justru tidak mengenal kata halalbihalal. Istilah ini, kata Mamah Dedeh, diperkenalkan oleh Bung Karno, Presiden pertama Republik Indonesia.
Kebetulan saat itu, hari Kemerdekaan RI berdekatan dengan hari Idulfitri. Bung Karno memperkenalkan istilah ini sebagai bentuk cara silaturahmi. Pada Hari Raya Idul Fitri 1948, Bung Karno mengundang seluruh tokoh politik untuk datang ke Istana Negara untuk menghadiri silaturahim yang diberi judul 'Halalbihalal.'
Sejak saat itu, berbagai instansi pemerintah di masa pemerintahan Bung Karno menyelenggarakan halalbihalal. Masyarakat kemudian mengadakan kegiatan halalbihalal sehingga menjadi tradisi yang tetap ada hingga sekarang.
Halalbihalal merajut silaturahmi
Dalam ceramahnya, Mamah Dedeh menyampaikan jika halalbihalal adalah silaturahmi yang harus dilakukan oleh setiap muslim yang bertaqwa. Tidak hanya dilakukan setiap Idulfitri melainkan juga sepanjang waktu.
Silaturahmi itu berasal dari kata silat yang artinya menyambung, menghimpun, mengumpulkan. Rahim asal maknanya kasih sayang.
"Arti silaturahmi itu menyambung yang terputus, mengumpulkan yang terserak dan menghimpun yang tersebar dengan penuh rasa kasih sayang. Dengan demikian, orang yang saling bersilaturahmi dan bermaaf-maafan termasuk ke dalam orang-orang yang taqwa," kata ustadzah kelahiran Ciamis, Jawa Barat, ini.