Fosil 88 (Forum Silaturahmi alumni SMP Negeri 2 Depok angkatan 1988) kembali mengadakan kajian bulanan, Minggu 22 Januari 2023. Temanya "Mencari alasan atau mencari Alquran". Disampaikan oleh Ustadz Hardi Ismanto, yang juga anggota Fosil 88.
Ustadz Hardi mengangkat tema ini karena terinspirasi oleh lagu Exists, band asal Negeri Jiran. Judulnya "Mencari Alasan" yang dirilis pada 2010 dan masih populer dinyanyikan banyak orang hingga kini.
Ya, banyak dari umat muslim yang mencari 1001 alasan untuk tidak membaca Alquran. Entah itu sibuk, tidak ada waktu, malas, lupa, buta huruf Alquran, sakit, tidak paham artinya, dan beragam alasan lainnya. Seharusnya kita mencari 1002 alasan untuk membaca Alquran.Â
Jumlah penduduk muslim Indonesia di Indonesia terbesar di dunia dan Islam menjadi  agama mayoritas di Indonesia. Sayangnya, angka buta aksara Alquran masih memprihatinkan. Mengutip data Sensus Nasional Badan Pusat Statistik (BPS) 2018, buta huruf Alquran mencapai 53,57 persen.Â
Baca juga:Â 3 Cara agar Ibadah Ramadan Terasa Lebih Ringan
Sementara itu, riset riset yang dilakukan Dewan Masjid Indonesia (DMI) mencatat sekitar 65 persen umat Islam Indonesia tidak bisa membaca Alquran. Jika penduduk muslim Indonesia berjumlah 223 juta jiwa maka sekitar 145 juta penduduk buta huruf Alquran.
Selain buta huruf Alquran, terdapat beberapa kondisi yang menjadi penyakit pada diri umat Islam sehingga umat Islam jauh dari Alquran. Umat Islam yang sudah dapat membaca Alquran juga tidak serta merta menjadikan Alquran sebagai sesuatu yang wajib dibaca setiap hari.Â
"Sungguh ini adalah sebuah kondisi yang sangat memilukan, yang membutuhkan tindakan yang terukur agar buta huruf Alquran ini dapat diberantas," tuturnya .
Ustadz menegaskan Alquran adalah kitab suci, firman Allah dan petunjuk bagi kaum muslimin. Kehidupan Rasulullah SAW beserta para sahabat adalah kehidupan yang diwarnai dan tercelup oleh cahaya Alquran.Â
Mereka menjadikan Alquran sebagai pemimpin. Dengan kondisi yang kuat akan interaksi dengan Alquran inilah mereka menjelma menjadi 'umat terbaik' yang pernah hadir dalam pentas peradaban umat manusia.Â