Siapa yang tidak tahu dengan daun selada? Bentuk daunnya bulat panjang, keriput, kusut berlipat, berwarna hijau muda hingga hijau tua, tepinya bergerigi dan berombak.
Selama ini, selada identik dengan salad sayuran. Selada juga sering dijadikan lalapan atau sayuran pendamping beragam makanan, seperti ayam bakar, ayam goreng, ikan bakar, dan sebagainya.
Sayuran hijau yang cukup populer ini juga kerap disantap bersama burger dan sandwich.
Daun selada yang mengandung vitamin A, vitamin B, dan vitamin C sering juga dijadikan lalapan nasi goreng atau nasi biasa. Kalau kita beli asinan, daun selada sepertinya hampir selalu tidak pernah tertinggal.
Saya sendiri sering membeli daun selada. Ini sih buat berjaga-jaga jika saya ingin berkreasi mengolah makanan. Lebih seringnya sih dijadikan sebagai pelengkap sajian atau lalapan saja atau hiasan pemanis sajian.
Nah, kebetulan tadi pagi, masih ada daun selada. Â Jadi, terpikirkanlah untuk membuat omelet. Kebetulan juga stok telur ayam masih ada. Menurut saya sih, omelet itu kata lain dari telur dadar. Iya tidak sih?
Terpikirkan untuk membuat omelet selada sebagai menu sarapan anak-anak karena tidak butuh waktu lama. Sesuatu yang biasa sangat diharapkan para emak saat menyiapkan sarapan. Termasuk saya tentunya.
Ok. Saya pun menyiapkan bahan-bahannya. Beberapa lembar daun selada dicuci lalu dipotong-potong. Siapkan juga jagung pipil. Telur ayam 3 butir dikocok. Bawang merah dan bawang puting masing-masing 3 siung yang diiris-iris lalu digoreng.
Masukkan daun selada, jagung pipil, bawang goreng ke wadah telur kocok, kasih sedikit penyedap rasa, aduk-aduk.