Tidak terasa, kita bertemu lagi dengan hari Sabtu yang identik dengan akhir pekan atau hari libur. Ya, karena memang sebagian besar masyarakat kita menghabiskan waktu bersama keluarga di hari Sabtu dan Minggu.
Tapi ada juga orang-orang yang di hari libur masih berurusan dengan pekerjaan. Nah, seperti saya ini. Karena pagi saya ada agenda kegiatan di weekend, mau tidak mau saya harus menyiapkan sarapan buat anak-anak saya. Kebetulan, anak-anak ada kegiatan ekstrakurikuler pramuka.
Berhubung ini Sabtu, berarti menunya nasi goreng. Ini sih menu sepekan sekali. Nah, nasi gorengnya harus yang tidak biasa dong. Jangan nasi goreng yang pada umumnya. Pokoknya, nasi goreng yang belum pernah terpikirkan oleh orang lain. Namanya juga berkreasi.
Ok, saya pun menyiapkan bahan-bahannya. Nasi sepiring penuh, yang beratnya entah berapa gram. Tidak saya timbang juga. Pokoknya dikira-kira saja buat 2 porsi lebih jika nanti anak-anak ingin menambah.
Bahan lainnya, 3 lembar sawi putih dipotong-potong dan satu buah jagung dipreteli pakai pisau. Cuci, sisihkan. Satu butir telur ayam dikocok.
Selanjutnya 3 siung bawang putih, 3 siung bawang merah, dan 5 buah cabai merah diiris-iris. Tumis dengan sedikit margarin, masukkan sayuran, aduk-aduk. Agak layu, masukkan telur kocok, aduk-aduk. Baru deh masukkan nasi. Kasih penyedap rasa. Aduk-aduk, koreksi rasa. Matikan kompor.
Tuangkan ke piring membentuk seperti punggung gunung, olesi dengan saus campuran saus mayones, saus cabai, dan saus tomat. Ceritanya sih lava yang keluar dari gunung berapi.Â
Kemudian bentuk nasi kerucut menyerupai gunung. Taburi dengan keju parut, ya anggap saja itu partikel debu dari gunung meletus.
Taburi juga abon sapi mengeliling "gunung" nasi goreng. Ceritanya, itu sungai yang berubah warna menjadi coklat karena terkena letusan gunung berapi.
Taraaa...jadi deh nasi goreng ala saya. Saya kasih nama nasi goreng meleleh. Nyambung tidak? hehehe... Cara membuatnya mudah, bukan? Tidak butuh waktu lama juga. Pokoknya no ribet deh.