Saya lanjut mengulek bumbu, 3 siung bawang merah, 3 siung bawang putih, 2 buah cabai merah, dan 1 butir kemiri. Tumis bumbu ayam suwir sampai harum, masukkan daun salam, sereh, lengkuas, tomat, sedikit gula, sedikit garam, dan sedikit penyedap rasa.
Aduk-aduk. Tambahkan sedikit air, masukkan ayam suwir. Tunggu sampai airnya agak menyusut. Masukkan daun kemangi. Matikan kompor. Angkat dan sisihkan.
Lalu siapkan daun pisang yang dipanaskan di atas api agar daun menjadi lembut dan mudah dilipat atau digulung. Letakkan nasi yang telah matang di daun pisang, tambahkan suwiran ayam.
Kemudian bungkus nasi yang telah dicampur ayam. Dari sepiring nasi itu bisa jadi 5 bungkus. Bakar deh di atas wajan anti lengket yang telah diberi olesan margarin. Bolak balik nasi sampai warna daun pisang berubah. Angkat dan sajikan.
Taraaa...jadi deh nasi bakarnya. Wah, bisa juga akhirnya. Prosesnya sekitar 30 menit. Tidak butuh waktu lama dan tidak ribet. Pokoknya praktis deh.
Saya tambahkan potongan tomat, potongan mentimun, dan daun salada. Lumuri dengan saos sambal dan saos tomat.
"Ayo Kak, sarapan," kata saya pada anak-anak.
Seperti biasa, anak-anak selalu menjawab enak jika makanan itu memang terasa enak. Kalau masakan yang saya bikin tidak atau kurang enak, pasti anak-anak menjawab jujur.
Alhamdulilah, anak-anak suka. So, siapa bilang masak di rumah tidak bisa senikmat ala restoran. Buktinya, nasi bakar ayam suwir ala rumahan ini lezat, gurih, dan wangi khas daun pisang. Masaknya juga tidak susah. No ribet. Coba deh kalau tidak percaya.
Kebetulan hari ini sekolahnya anak-anak ulang tahun. Jadi, anak-anak tidak belajar. Kegiatan diisi dengan pentas seni dan pengumuman pemenang berbagai perlombaan dalam rangka ulang tahun sekolah.