"Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati. Dan sesungguhnya pada hari kiamat sajalah disempurnakan pahalamu. Barangsiapa dijauhkan dari neraka dan dimasukkan ke dalam surga, maka sungguh ia telah beruntung. Kehidupan dunia itu tidak lain hanyalah kesenangan yang memperdayakan." (QS. Ali Imran: 185).
Kamis sore 22 September 2022, selepas Ashar, saya mendapatkan kabar jika ayah mertua saya meninggal dunia di usinya yang ke-82 tahun. Sejatinya, meski setiap nyawa akan mati, tetap saja menimbulkan duka bagi siapapun yang dekat dengannya.
Malamnya, saya dan anak-anak pergi ke rumah duka di Kampung Curug, Kelurahan Babakan, Tangerang Selatan, Banten. Suami saya sudah sejak sore di sana ketika mendapat kabar ayah kami mengalami sesak napas saat dirawat di rumah sakit.
Setelah melalui berbagai proses pengurusan jenazah, Jumat pagi, 24 September 2022, ayah kami pun dimakamkan. Berdampingan dengan makam ibu kami yang pada 7 tahun lalu telah berpulang lebih dulu.
Kami bersyukur ayah bisa dimakamkan bersebelahan dengan makam ibu. Lahan antara makam ibu dengan makam yang lain di sampingnya, masih memungkinkan untuk digali. Padahal, awalnya diprediksikan tidak bisa. Tapi nyatanya, kuasa Allah berkata lain.
Para pelayat yang sebagian besar tetangga ayah kami, bersaksi bahwa ayah kami adalah sosok yang baik. Ayah orangnya begini, ayah orangnya begitu. Semua yang disampaikan hal-hal yang baik.
Selama masa hidupnya dan selama saya mengenalnya tidak pernah saya mendengar hal-hal negatif dari para tetangga. Kami pun berdoa semoga ayah wafat dalam keadaan husnul khotimah. Sesuatu yang didambakan dan diharapkan umat Islam saat menghadapi kematian.
Bagaimana kematian itu sendiri tergantung bagaimana amal ibadah kita selama hidup. Apakah lebih berat timbangan kebaikan atau malah sebaliknya? Banyak yang bilang akhir dari kematian kita bagaimana kebiasaan kita.
Saya jadi ingat kajian muslimah group "Ayo Ngaji" pada Kamis 16 September 2022 yang  membahas "Di Balik Rahasia Kematian" yang disampaikan oleh Ustadzah Hj Lissa Malike, Lc.
Ya, kita sebagai manusia dan makhluk bernyawa pasti akan mati. Tidak harus menunggu tua atau dalam keadaan sakit. Kematian itu bisa saja terjadi di saat kita tengah bersuka cita atau ketika dalam berbuat dosa.