Hari ini, Kamis 25 Agustus 2022, jam 10.00, jadwal saya untuk pemeriksaan mamae, USG Abdomen, dan rongent thorax di RSUP Cipto Mangunkusumo (RSCM) Jakarta Pusat.Â
Ini adalah pemeriksaan berkala saja untuk memastikan apakah sel-sel kanker di tubuh saya aktif atau tidak. Tentu saja saya berharap hasilnya baik-baik saja seperti pemeriksaan sebelum-sebelumnya.
Untuk ke RSCM, saya biasanya naik KRL dari Stasiun Citayam, turun di Stasiun Cikini. Dari Stasiun Cikini saya lanjut dengan berjalan kaki. Bagi saya, jarak dari Stasiun Cikini ke RSCM cukup dekat. Tidak sampai 1 KM. Ya... anggap saja sekalian olahraga.
Nah, tadi karena penasaran dengan angkutan Mikrotrans dengan rute Stasiun Cikini - Stasiun Gondangdia yang cukup banyak, saya berencana naik kendaraan ini. Terus terang saya belum pernah naik angkutan umum jenis ini.
Dua minggu lalu ketika saya ada agenda kegiatan di sekitar Cikini, Menteng, saya sempat bertanya kepada supir Mikrotrans, apakah naik ini harus pakai kartu JakLingko atau bisa pakai e-money?
Katanya, pakai e-money juga bisa. Lega dong secara saya tidak punya kartu JakLingko. Setahu saya, naik angkutan jenis ini gratis alias nol rupiah. Meski kita men-tap kartu, saldonya tidak akan berkurang. Jadi, bisa mengirit ongkos dong.
Eh, ketika saya menunggu di halte Stasiun Cikini yang berdekatan dengan Bank BNI, dari kejauhan saya melihat bus listrik TransJakarta 5M dengan rute Tanah Abang - Kampung Melayu via Cikini.
Penasaran dong secara di depan kaca bus tertulis uji coba bus listrik. Dalam pemikiran saya, yang namanya uji coba, berarti masih baru dong. Apakah sama dengan bus listrik yang dua tahun lalu saya naiki dari Halte Saripan Pasifik, Thamrin, Jakarta Pusat?
"Berhenti di RSCM nggak, Pak?" tanya saya kepada petugas ketika pintu bus terbuka.
"Berhenti, Bu," jawabnya.