Ok. Baiklah saya akan mencobanya. Tempe yang sudah saya rebus saya pindahkan ke dalam wadah, saya haluskan pakai batu ulekan.
Saya tambahkam sebutir telur ayam, dua sendok tepung bumbu, sedikit garam, sedikit gula, sedikit saus saori. aduk-aduk deh.
Setelah teraduk rata, saya panggang di atas wajan anti lengket yang diberikan sedikit minyak sayur. Dibolak balik biar panggangnya merata.
Saya bikin dua porsi. Satu untuk anak pertama saya yang biasa dipanggil Kakak Putik. Satu lagi untuk anak kedua saya yang biasa dipanggil Kakak Najmu.
Steak yang sudah matang saya taruh di piring. Selanjutnya, saya bikin sausnya. Irisan bawang putih ditumis dengan sedikit minyak hingga wangi.
Saya tambahkan saus tiram, saus sambal, saus tomat, dan sedikit kecap asin. Aduk sampai rata, kemudian tambahkan tepung tapioka yang sudah dilarutkan. Aduk-aduk hingga matang dan mengental.
Setelah matang, sausnya saya lumuri ke steak tempe. Taraa...jadilah steak tempe. Karena tidak ada sayuran tambahan seperti wortel, jagung, dan buncis, saya pakai mentimun. Tidak apa-apalah, yang penting ada sayurannya.
"Ini apa Bund?" tanya anak-anak.
"Ceritanya steak tempe. Cobain deh. Enak nggak? Belum pernah nyobain steak tempe kan?" tanya saya.
Dimakanlah steak tempe buatan chef Bunda Tety itu. Katanya sih enak, cuma agak asin.Â