Pagi tadi, anak pertama dan anak kedua saya sarapan dengan kolak pisang. Tadinya, mau saya siapkan sarapan nasi dengan soto telur omellet. Ternyata stok nasi habis di rice cooker.
Saat itu, saya lagi malas untuk masak nasi. Jadi, terpikirkan oleh saya mengapa tidak bikin kolak pisang saja ya untuk sarapan anak-anak?
Kebetulan, kemarin dapat kiriman satu sisir pisang kepok dari ayah saya. Pisang hasil "kebun" belakang rumah abah, begitu biasa saya menyapanya. Pisangnya lumayan besar-besar.
Kolak pisang memang sih identik dengan menu berbuka puasa. Ini menjadi menu favorit masyarakat Indonesia saat berbuka puasa. Buah pisang memang disukai banyak kalangan masyarakat.
Tapi disajikan untuk sarapan pagi, mengapa tidak. Kandungan energinya cukup buat anak-anak sampai istirahat pertama di pukul 9.45, bahkan saat istirahat kedua pada pukul 12.00.
Bikinnya juga gampang kok. Tidak ribet. Tidak sampai 15 menit juga jadi. Bahan-bahan tambahannya juga yang ada di dapur.
Tinggal tambahkan sedikit vanila, sedikit garam, gula merah secukupnya, dan tiga sendok makan penuh susu bubuk sebagai pengganti santan.
Maksudnya sih biar suami juga bisa menyantap kolak pisang juga. Soalnya sejak terkena serangan jantung, makanan bersantan harus dihindari suami saya.
Ok. Saya pun memotong-motong 6 buah pisang kepok, masukkan ke dalam panci. Tuangkan air secukupnya. Gula merah saya parut agar cepat larut.
Tidak lupa masukkan vanila, garam, dan susu bubuk. Tentu saja dua helai daun pandan. Rebus sebentar sambil diaduk- aduk. Setelah mendidih sekitar 3 menit, matikan.