Sabtu, 14 Mei 2022, kelas tahsin kembali hadir setelah libur selama Ramadan. Dimulai dari jam 6 pagi hingga selesai. Bertempat di Masjid Al Ihsan Permata Depok, Kota Depok, Jawa Barat.
Kelas diadakan secara hybrid karena sebagian peserta masih belum memungkinkan untuk hadir secara offline. Ada yang masih mudik, ada yang di perjalanan, dan alasan lainnya.
Saya sendiri menawarkan kelas tahsin diadakan secara offline sekalian halal bihalal. Lagi pula, kegiatan yang lain-lain juga sudah banyak yang dilakukan secara offline.
Kelas tahsin hari ini melanjutkan materi yang sebelumnya. Masing-masing "santriwati" beda-beda halaman yang dipelajari.
Karena saya sudah lebih dulu maka saya bisa menyimak materi yang dipelajari peserta lain. Jaringan wifi di masjid lumayan bagus juga. Jadi, tidak ada gangguan cukup berarti untuk masalah jaringan.
Setelah semua selesai, kami diminta untuk membuka surat Al Haqqah, surat ke-69 dengan 52 ayat. Kami diminta untuk memperhatikan ayat-ayat mana saja yang dibaca panjang 6 harakat, 5 harakat, dan 4 harakat.
"Masih ingat nggak materi di buku Mutqin," tanya Ustadzah Zahra Faiza, guru tahsin kami.
Namun, yang perlu diingat terlebih dulu huruf-huruf mad. Mad sendiri dalam ilmu tajwid berarti memanjangkan bunyi bacaan dari huruf hijaiyyah sesuai dengan jenis mad yang terjadi.
Dengan kata lain memanjangkan suara ketika mengucapkan huruf-huruf mad yaitu alif, wawu, ya'. ketiganya huruf-huruf dasar mad.
Kami pun menelusuri ayat per ayat. Ayat 1, 2, dan 3 untuk kata "Al haqqah" dibaca panjang 6 harakat atau 6 ketukan. Mengapa dibaca 6 harakat karena huruf mad bertemu dengan huruf berharakat tasydid atau syaddah. Disebut juga dengan Mad Lazim Mutsaqqal Kilmi.