Mohon tunggu...
Tety Polmasari
Tety Polmasari Mohon Tunggu... Lainnya - ibu rumah tangga biasa dengan 3 dara cantik yang beranjak remaja
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

kerja keras, kerja cerdas, kerja ikhlas, insyaallah tidak akan mengecewakan...

Selanjutnya

Tutup

Foodie Pilihan

Menikmati Secangkir Teh Tubruk Legendaris

6 Mei 2022   13:47 Diperbarui: 6 Mei 2022   13:50 7193
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Masih ada teh-teh jadul itu? Padahal, zaman semakin berkembang yang biasanya diikuti dengan perubahan penampilan kemasan. Tapi teh-teh yang saya terima ini masih kemasan jadul. 

Menurut saya, di situlah letak menariknya. Tidak lekang oleh zaman, tidak tergerus oleh keadaan. Kearifan lokal yang justru menjadi daya tarik tersendiri bagi masyarakat pecinta teh.

Mungkin maksudnya, di tengah gairah masyarakat yant gemar menikmati teh berkualitas tinggi dan impor, cita rasa teh tubruk kampung jangan sampai dilupakan. 

Sejarah mencatat, teh-teh jadul ini sudah ada pada zaman penjajahan. Saya sendiri sebenarnya lebih senang menikmati teh tubruk ketimbang teh premium atau teh celup. Karena rasanya memang beda. 

Teh merek Gardoe, misalnya. Teh melati lokal yang terkenal di kota Solo, Jawa Tengah, buatan PT Gunung Subur. Teh melati nikmat khas wong Solo. Sudah ada sejak 1950.

Merek teh ini sulit juga ditemukan di daerah Jawa Barat. Termasuk di kota tempat tinggal saya, Kota Depok. Saya lebih sering menemukan teh merek Bendera, Poci, dan Tjatoet. Teh jadul juga.

Teh Gopek didirikan di kota Slawi, Tegal, teh jadul yang sangat legendaris. Sudah ada sejak 1942. Pada zaman penjajahan Jepang di Indonesia. Tidak heran jika teh Gopek dianggap sebagai 'Legenda Teh Sejati'.

Begitu kertas teh dibuka, tercium wangi segar dari teh kering. Terdiri atas campuran daun teh  berwarna gelap dan daun teh yang agak terang. Ada juga batang teh yang agak besar-besar. Ada melati kering tapi tidak  banyak.

Mengutip di laman tehgopek.com, nama Gopek mengambil makna dari pucuk daun teh yang bagus, yaitu: Golden Orange PEKoe. Merek teh  ini telah mematenkan berbagai produk tehnya dan mendapatkan sertifikasi Halal dari MUI. 

Nama Gopek juga berasal dari nama tengah 5 pemuda keluarga Kwee, yaitu: Kwee PEK Tjoe, Kwee PEK Hoey, Kwee PEK Lioe, Kwee PEK Lo alias Tjokro Hadisusilo, dan Kwee PEK Yauw alias Tedjo Sukmono.

Teh ini selalu menjaga kualitas produknya. Terlihat  dari daun teh yang mengembang ketika diseduh. Kombinasi harum melati dan warna alami air teh memastikan keaslian dan ciri khas produk teh Gopek.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun