Setelah dua tahun lebih tidak berjumpa karena pandemi Covid-19, akhirnya, Selasa, 19 April 2022, saya ada agenda buka puasa bersama dengan salah satu anggota DPR RI.
Saya tidak sendiri. Tentu saja ada teman-teman lain yang juga diundang. Tempatnya, di Ayam Goreng Ny Suharti, Cilandak, Jakarta Selatan. Tidak jauh dari Mall Cilandak.
Hujan yang turun deras ternyata tidak menyurutkan langkah kami untuk memenuhi undangan itu. Saya yang berangkat dari rumah di Citayam dalam kondisi hujan deras, sampai di tempat tujuan juga masih hujan deras.
Saya sendiri ingin tahu juga, ketika kami berbuka puasa, apakah tidak disertai dengan saling berbicara? Sebagaimana imbauan Juru Bicara Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito.
Wiku mengimbau masyarakat yang ingin buka puasa bersama atau bukber selama Ramadan, dianjurkan untuk tidak berbicara satu sama lain.
"Boleh buka puasa bersama, baik di restoran maupun di rumah. Asal, dengan catatan saat berlangsung, dilarang mengobrol," katanya.
Alasannya sih, mengapa dilarang berbicara saat berbuka puasa bersama agar tidak menimbulkan droplet yang menjadi penyebab penularan virus. Dengan tidak berbicara dapat meminimalisir penyebaran virus Covid-19 dari udara.
Nanti, katanya, setelah makan, baru boleh mengobrol. Dengan catatan memakai masker dan berjarak.
Tempat pertemuan di ruangan di lantai 2. Meja-meja disusun berbentuk persegi empat yang saling berdempetan. Antara meja saya dan meja depan saya, ada jarak yang cukup membentang.
Tidak berapa lama, beberapa pegawai restoran satu persatu membawa makanan dan menyajikannya di meja.