Kenapa bukan saya sendiri yang mengajarkan anak-anak saya? Saya juga mengajarkan anak-anak mengaji di rumah. Tapi tidak bisa rutin mengingat waktu yang tidak memungkinkan karena saya juga bekerja.
Selain itu, pertimbangan saya untuk tetap memasukkan anak-anak ke TPQ biar anak-anak bersosialisasi dengan teman-teman dari sektor yang berbeda. Terpenting, juga ingin memelihara keberlangsungan TPQ itu sendiri.
Bagaimanapun pendidikan di TPQ menjadi dasar penanaman pendidikan agama. Diawali dengan pengenalan huruf hijaiyah, fasih membaca Alquran, doa-doa harian, kaifiyah shalat, keterampilan menulis Arab, hingga pengetahuan dasar tentang dinul Islam.
"Taman Pendidikan Quran, anak-anak diajarkan cara meningkatkan pemahaman dan pengamalan Alquran," kata Ibu Dede.
Tujuan belajar di TPQ yaitu agar peserta didik atau santri mampu membaca Alquran, menulis Alquran, menghafal Alquran, dan mengamalkan kandungan Alquran.
Di TPQ, para guru juga memberikan pengajaran memahami dasar-dasar dinul Islam pada anak usia taman kanak-kanak, sekolah dasar atau madrasah ibtidaiyah.
Lalu anak-anak diajarkan untuk mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari. Sehingga pembelajaran ini diharapkan menghasilkan generasi Qurani dan berakhlakul karimah atau akhlak yang baik dan terpuji sesuai ajaran agama Islam.
Seseorang yang mempunyai akhlakul karima, tentu ia akan selalu disenangi oleh sesama manusia. Â Sudah tentu jugs orang tersebut baik di mata Allah SWT. Apalagi Allah menjanjikan akan dimasukkan ke dalam surga.
Saya sendiri merasa bersyukur DKM Masjid Al Ihsan memiliki program TPQ untuk anak-anak warga kompleks. Menjadikan ilmu yang didapat sebagai bekal kehidupan di dunia dan akhirat.
Terlebih biaya selama pendidikan juga tidak memberatkan. Bagi anak yatim/piatu/dhuafa bahkan tidak dipungut biaya sama sekali.
Selain itu, memasukkan anak ke TPQ juga menjadi bagian pembelajaran buat saya untuk sama-sama belajar Alquran. Masa anak belajar Alquran, orang tua tidak?Â