Ada beberapa faktor mengapa anak saya terlihat jarang hadir. Di antaranya, karena sakit, ada tugas sekolah yang harus dikerjakan secara berkelompok, tidak stabilnya jaringan internet karena cuaca yang buruk, atau karena saat itu sedang malas.
Ibu guru juga menyampaikan bagaimana keseharian anak saya saat mengikuti pembelajaran.
"Alhamdulillah, Aliya mampu memahami materi-materi baru yang diajarkan oleh guru. Aliya juga sudah lancar membaca setiap baris dan mengucapkan setiap huruf hijaiyyah sesuai dengan makhrojnya," kata Ibu Dede, guru mengaji kelas Syifa.
Syukurlah. Ibu guru lantas menginformasikan selama Ramadhan, kelas mengaji tetap berjalan. Dari Senin hingga Kamis. Setelah anak-anak shalat Ashar berjamaah di masjid, baru dilanjutkan mengaji.
Bagi saya, Taman Pendidikan Quran (TPQ) penting untuk diikuti anak saya. Tidak hanya pendidikan formal saja yang harus diikuti, pendidikan nonformal juga perlu diikuti semacam TPQ.
Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Islam Nomor 91 Tahun 2020 Tentang Petunjuk Pelaksanaan Penyelenggaraan Pendidikan Al-Quran, menyebutkan pendidikan Alquran dapat dilaksanakan melalui jalur formal maupun nonformal.
TPQ saat ini begitu penting dalam mendukung pendidikan formal yang ada di Indonesia. Ya, bisa dibilang saling melengkapi. Dengan kata lain "seimbang" antara dunia dan akhirat.
Lembaga pendidikan ini sangat strategis dalam hal pembinaan dan penanaman karakter anak bangsa. Penanaman nilai-nilai karakter luhur akan mudah diterima pada masa anak usia dini.
Dari sini, diharapkan dapat melahirkan generasi muslim yang mampu mengamalkan ajaran Islam sesuai syariah.
Karena begitu pentingnya TPQ, saya sebagai orang tua pun memasukkan ketiga anak saya untuk belajar mengaji di TPQ dari mereka TK.
Meski anak-anak juga belajar di TK (Taman Kanak-kanan) dan mendapatkan materi yang hampir sama, tetap saya masukkan anak-anak saya ke TPQ.