penjahat berdasi
memberikan instruksi
"kurung dalam kerangkeng besi!"
si lelaki terjerembab, seketika terisolasi
tidak bisa berkomunikasi
takboleh bersosialisasi
tenaga dieksploitasi
setiap gerik diawasi
makan dengan nasi
ditambah sambal terasi
daging ayam hanya halusinasi
minum susu sekedar ilusi
bagaimana tenaga bisa terisi?
"apa yang kau tangisi?!"
hardik penjaga perlihatkan gusi
matanya mendelik ke segala sisi
bekerja sekedar narasi
tidak bicara karena diintimidasi
membantah akan membuat emosi
wajah tertunduk kepada arogansi
tubuh kurus tanpa ekspresi
jiwa hampa takterisi
tatapan kuyu tidak bereaksi
bibir tersenyum karena fantasi
sepuluh tahun tanpa koneksi
hilang semua jejak relasi
tiada yang tahu bagaimana kondisi
terpuruk oleh depresi
jika bukan karena kasus korupsi
mungkin tidak akan terdeteksi
perbuatan melanggar hak asasi
tidak akan terlacak polisi
ke mana moralisasi
yang kerap ia adopsi?
hanya sekedar diksi
dan basa basi
kok bisa orang seperti itu menjabat posisi?
tapi tidak menjalankan fungsi
bisanya banyak cakap berorasi
dengan ambisi-ambisi
hukum berat si pejabat dan para kolusi
jangan beri mereka grasi
kalau perlu kekayaannya diamputasi
atau biarkan rakyat membully mengkritisi
sang pejabat tertawa frustrasi
di balik jeruji besi
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H