Mohon tunggu...
Tety Polmasari
Tety Polmasari Mohon Tunggu... Lainnya - ibu rumah tangga biasa dengan 3 dara cantik yang beranjak remaja
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

kerja keras, kerja cerdas, kerja ikhlas, insyaallah tidak akan mengecewakan...

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Haram Pelihara Boneka Arwah, Segeralah Bertaubat!

9 Januari 2022   19:41 Diperbarui: 9 Januari 2022   19:54 329
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik


Bingung saya ketika ada orang memperlakukan boneka arwah atau spirit doll sebagai bayi manusia. Terus, semakin ke sini, semakin banyak yang mengakui memiliki boneka arwah. 

Mengasuhnya, mengajaknya bicara, memberinya makan, dan merawatnya dengan baik. Bahkan sampai menyewa babysitter untuk merawat boneka tersebut. Fenomena apa ini?

Buat apa coba? Apakah sudah kehilangan akal sehat? Sesuatu yang tidak lazim saja, menurut saya. Menghabiskan uang jutaan untuk membeli boneka lalu menyewa jasa babysitter dengan bayaran jutaan.

Kalau perempuan membeli boneka ya masih bisa dimaklumi, tetapi ini lelaki dewasa. Kalau dia merasa kesepian, kenapa tidak berkumpul dengan teman-temannya atau keluarganya?

Masa iya, tidak punya teman curhat? Saya perhatikan kok temannya banyak. Mudah bergaul. Relasinya banyak. Ada beberapa yang menjadi sahabatnya.

Ok, tidak ada teman curhat, kenapa tidak dilarikan saja kepada Allah. Curhat kepadaNya. Tumpahkan segala kegundahan hati padaNya. Lha ini kepada boneka. Tenang tidak, gelisah iya.

Ada juga yang sudah punya anak beberapa, masa masih kesepian juga? Kalau kesepian, mengapa tidak mengobrol dengan anak-anaknya saja? Selain mendapatkan feedback, juga merekatkan bonding antara ibu dan anak. Kan aneh.

Ya memang sih, uang-uangnya dia. Tapi kenapa tidak dialihkan kepada yang lebih bermanfaat? Semisal memelihara anak yatim atau menyantuni fakir miskin atau hal bermanfaat lainnya. 

Ini sih pemikiran saya saja yang lahir dari rasa greget saya sebagai orang yang Alhamdulillah masih diberi akal sehat untuk berfikir.

Kebetulan, pada Jumat, 7 Januari 2022, saya mengikuti Kajian Muslimah Group AyoNgaji, secara virtual. Membahas Beramal di Sisa Usia.

Saya pun meminta pandangan Ustadzah Hj. Lissa Malike, Lc yang membawakan kajian. Ia menegaskan memelihara boneka arwah dalam Islam adalah haram. Terlebih jika menganggap boneka tersebut dirasuki arwah seseorang yang sudah meninggal.

Dalam ajaran Islam, tidak ada arwah yang dimasukkan dalam boneka. Pastinya itu perbuatan jin yang menjerumuskan. Orang yang sudah meninggal itu ada di alam barzah atau alam kubur.

"Menganggap boneka itu membawa keberuntungan, itu jatuhnya perbuatan syirik, musyrik, menyekutukan Allah. Sudah jelas-jelas sesat," tegasnya menjawab pertanyaan saya dalam

Ia menegaskan, perbuatan itu jelas berlawanan dengan prinsip keimanan. Segala sesuatu harus disandarkan kepada tauhid, yakni menyembah dan meminta kepada Allah SWT semata.

"Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni (dosa) karena mempersekutukan-Nya (syirik), dan Dia mengampuni apa (dosa) yang selain (syirik) itu bagi siapa saja yang Dia kehendaki. Barangsiapa mempersekutukan Allah, maka sungguh dia telah berbuat dosa yang besar." (QS. An Nisa: 48).

Berdasarkan akidah (tauhid) dalam Islam, keyakinan akan adanya keberuntungan, membawa rizki yang banyak serta hal-hal lain yang merupakan hak mutlak dari Allah Ta'ala jika disandarkan kepada selainNya maka itu termasuk ke dalam perbuatan syirik.

Si penjualnya berdosa, yang membelinya juga berdosa.  Maka, segeralah bertaubat karena itu dosa besar. Sesuatu yang dilarang oleh agama Islam. Kembalilah kepada ajaran Allah SWT.

"Mengapa kamu menyembah selain daripada Allah, sesuatu yang tidak dapat memberi mudharat kepadamu dan tidak (pula) memberi manfaat?" Dan Allah-lah Yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui. (QS. Al Maidah: 76)

"Seharusnya kita semakin mendekatkan diri pada Allah, ini malah semakin jauh. Bencana sudah di mana-mana, memohon perlindungan pada Allah, tapi ini malah berbuat sesuatu yang bisa mendatangkan bencana," katanya.

Karena itu, ia menyerukan untuk tidak menonton tayangan-tayangan yang tidak memberikan manfaat. Tinggalkan saja.

Ia mengajak umat Islam (dan masyarakat) untuk tidak mengikuti tren boneka arwah. Jangan sampai amalan-amalan kebaikan yang sudah dilakukan terhapus karena terjerumus dalam perbuatan dosa.

Semoga masyarakat kita tidak semakin terjerumus ke dalam perbuatan dosa. Kembali ke jalan yang lurus agar Allah senantiasa melimpahi rahmatNya.

Wallahu 'alam bishowab

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun