Seorang isteri di Karawang, Jawa Barat, dituntut 1 tahun penjara karena memarahi suami yang sering pulang dalam keadaan mabuk. Pasal yang menjeratnya, pasal kekerasan dalam rumah tangga (KDRT). Akibat sering diomeli ini, sang suami dilaporkan mengalami masalah kejiwaan.Â
Video dari media online mengenai persidangan yang menuntut perempuan bernama Valencya (45) itu dishare di group, Senin (14/11/2021). Video dengan judul "Marahi Suami Karena Mabuk Isteri Terancam Dipenjara" itu jelas menyita perhatian saya.Â
Saya pun menonton video tersebut dengan terheran-heran. Membuat saya sampai geleng-geleng kepala dan mengurut dada. Merasakan betapa sesaknya dada terdakwa yang divonis bersalah dan dituntut hukuman penjara. Terlebih si terdakwa memiliki dua anak yang masih kecil. Helloooo....!
Jaksa Penuntut Umum (JPU) mengatakan Valencya menjadi terdakwa dalam kasus Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT) psikis dan dituntut 1 tahun kurangan penjara. Kok bisa ya isteri yang dituntut, kok bukan suaminya?
Menurut saya, wajarlah jika seorang isteri memarahi suaminya yang kerap mabuk dan berjudi. Isteri mana yang tidak sewot melihat kelakuan suami seperti itu? Ini kan menunjukkan betapa bobroknya suami.Â
Bukannya sadar, eh malah menuntut isteri. Betapa lemahnya pria ini. Kekanak-kanakan. Â Tidak tangguh. Baru diomeli isteri saja sudah main lapor polisi. Dunia apa tidak terbalik?
Geram saya. Kesal. Sebagai seorang perempuan, juga seorang isteri jelas saya tidak terima dengan tuntutan itu. Apa yang salah dengan isteri yang bersikap demikian terhadap suami yang tidak bertanggung jawab?
Di mana letak keadilan? Di mana kepedulian jaksa penuntut atas kasus ini? Sangat tidak peka. Tidak ada sense of crisis. Hello..., kalian belajar apa sih saat kuliah? Ketika kuliah apakah disimak, diresapi, dihayati?Â
Tuntutan itu bukankah sama saja dengan menzhalimi isteri?! Astaghfirullah al 'adzim... Berhenti saja jadi aparat penegak hukum. Memalukan instansi saja. Boro-boro menegakkan hukum, yang ada mendzalimi hukum. Apa tidak takut dengan pengadilan di akhirat?
"Perhatian buat istri-istri, kalo suami mabuk jangan dimarahi, duduk manis menyambut suami. Nanti nasibnya seperti saya. Dituntut penjara. Nggak ada keadilan hukum di negeri ini. Saya nggak terima. Ini nggak adil. Mana keadilan buat saya," kata Valencia sambil menangis usai persidangan didampingi pengacara.