Mohon tunggu...
Tety Polmasari
Tety Polmasari Mohon Tunggu... Lainnya - ibu rumah tangga biasa dengan 3 dara cantik yang beranjak remaja
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

kerja keras, kerja cerdas, kerja ikhlas, insyaallah tidak akan mengecewakan...

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

Pelatihan Menjahit, Membuat Baju Menggunakan Mesin Jahit

7 November 2021   10:36 Diperbarui: 8 November 2021   05:39 973
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Peserta menjahit keliman dengan menggunakan jarum tangan (Dokumen pribadi)

Hari ketiga pelatihan, waktu dimajukan 30 menit lebih cepat, agar pelatihan bisa selesai tepat sesuai jadwal. Di hari ketiga ini, para peserta menjahit baju berdasarkan pola yang sudah digunting. Kami pun berpindah ruangan ke ruangan praktik menjahit.

Di ruangan ini berjejer mesin jahit. Kalau saya hitung ada sekitar 15 mesin jahit. Bagi pemula seperti kami, mesin jahit ini cukup canggih. Bisa mengunci jahitan agar tidak longgar. Setidaknya begitu dijelaskan oleh instruktur pelatihan, Neneng.

Sebelum memulai, tentunya kita harus menyiapkan alat-alat menjahit. Adapun alat menjahit dasar yang dibagikan saat pelatihan adalah kain, jarum jahit, benang, dan gunting benang. Gunting kain sudah tidak perlukan lagi karena bahan kain sudah menjadi pola saat pelatihan hari kedua.

Baca juga: 

Manfaat Mengikuti Pelatihan Menjahit

Pelatihan Menjahit, Membuat Pola Dasar

Lantas, bagaimana menggunakan mesin jahit yang baik dan benar?

Memasukkan benang ke jarum menjadi langkah awal untuk memulai proses menjahit. Sepertinya sih cukup mudah dan sederhana tapi jika belum terbiasa, kita akan kesulitan dan membutuhkan waktu untuk melakukannya.

Saya saja sampai harus mencontek rekan di belakang saya, bagaimana memasang benang ke jarum jahit. Maklum, di mesin jahit ini ada banyak lubang kaitan benang. Salah memasukkan lubang akan mempengaruhi lajur benang saat menjahit.

dokumen pribadi
dokumen pribadi

Caranya, masukkan benang ke gulungan benang atas dan posisikan spool. Untuk memastikan jahitannya rata, spool dan benang harus berkualitas sama. Spool ini berbentuk pin plastik atau besi kecil yang menancap di bagian atas mesin, dan menahan gulungan benang. Kemudian masukkan benang ke jarum jahit.

Selanjutnya lepas sekoci karena ternyata benang di sekoci masih kosong. Untuk mengisi benang ke sekoci menggunakan mesin jahit. Setelah penuh masukkan ke rumah sekoci sampai pas. Sekoci yang telah berisi palet (benang) ditarik bagian bawahnya.

Setelah terpasang, jangan lantas langsung menjahit. Dicoba dulu di atas kain perca atau kain sisa. Menjahit ke depan, menjahit ke belakang, menjahit ke sekeliling. Ketika sudah lancar baru deh menjahit.

"Kalau mau mengunci jahitan pencet tombol (berlambang seperti petir) ini, nanti jahitan akan mundur, lalu lepas jahitan akan maju. Kalau mau memutus benang jahitan, pedal ditekan ke belakang, lalu maju, putus deh benangnya. Jadi, tidak perlu gunting untuk memotong ujung jahitan," terang instruktur.

Setelah saya coba-coba, seru juga. Ternyata kecepatan menjahit bisa kita atur sendiri. Bisa cepat, bisa agak cepat, bisa agak lambat.

Lalu saya pun mulai menjahit. Menyatukan bagian-bagian yang perlu dijahit. Pertama-tama, menyatukan bagian leher belakang dengan baju bagian belakang dan menyatukan bagian leher depan dengan bagian baju depan.

dokumen pribadi
dokumen pribadi

Caranya, menempelkan bagian depan kain pola pertama ke bagian depan kain di pola kedua. Harus diingat, dijahit sesuai dengan garis-garis pola yang sudah ditandai dengan rader jahit. Garis-garis ini harus sama saat dijahit.

Untuk memudahkan agar jahitan tidak melenceng sesuai garis, garis-garis diberi jarum pentul. Jahit deh. 

Untuk menjahit memang butuh kejelian. Saya saja sampai mengulang jahitan karena jalur-jalur tidak sama dengan garis-garis pola.

Selesai dijahit, gunting seluruh bagian kain di luar jahitan dengan  1 cm untuk memudahkan bagian leher dilipat. jahit.

Selesai bagian leher, lalu lanjut menjahit bagian baju depan dan belakang. Tidak lupa jahit juga kupnat. Ini adalah lipatan pada pakaian yang biasanya dijahit pada bagian pinggang. Tujuannya agar jahitan mengikuti bentuk tubuh.

Kemudian menjahit bagian lengan. Selesai, sambungkan ke bagian kerung lengan. Dijahit di bagian atas terlebih dahulu baru ke bagian ketiak. Harus sesuai dengan garis-garis pola. Jika tidak, nanti di bagian tangan tidak enak saat dikenakan.

Selesai deh. Lalu lanjut menyelesaikan jahitan bagian tepi yang terdapat di bagian bawah baju dan ujung lengan baju dan juga bagian bawah celana. Istilahnya keliman. Kali ini dijahit tangan (soom). Tidak lama, jadi deh satu baju blouse. Yeeeey senangnya.

Baju yang sudah jadi ini menandai berakhirnya pelatihan menjahit selama 3 hari itu. Di hari terakhir, Lurah Pondok Jaya, Mulyadi, berkesempatan juga melihat-lihat para peserta yang tengah menjahit.

Peserta menjahit keliman dengan menggunakan jarum tangan (Dokumen pribadi)
Peserta menjahit keliman dengan menggunakan jarum tangan (Dokumen pribadi)

Di hari terakhir, para peserta diberikan sertifikat bahwa sudah mengikuti pelatihan selama 3 hari. Sertifikat diserahkan langsung oleh lurah.

Dalam kesempatan itu, Pimpinan Balai Latihan Kerja Komunitas Nurul Huda Al Uulaa, H. Abdul Mukti, menyampaikan pelatihan yang berlangsung pada 2-4 November 2021, itu menjadi pelatihan yang kesekian. Pihaknya memang sudah beberapa kali bekerjasama dengan beberapa pihak kelurahan di Kota Depok. Kali ini, dengan Kelurahan Pondok Jaya.

Abdul Malik menjelaskan, di hari pertama peserta mendapatkan materi-materi dasar yang disesuaikan dengan perkembangan zaman mengingat beberapa alat menjahit terus berkembang. Karena itu, harus ada pembaruan dalam materi yang disampaikan ke peserta pelatihan.

Di hari kedua dan ketiga peserta adaptasi dengan alat jahit sehingga bisa langsung belajar menjahit dengan berbekal bahan kain baju yang sudah disediakan oleh pihak kelurahan sampai berbentuk pakaian atasan wanita.

BLKK pimpinannya memang kerap memberikan pelatihan-pelatihan untuk masyarakat dan komunitas yang ada di beberapa kelurahan di Kota Depok.

Lurah Pondok Jaya Mulyadi dan Bhimmas Pondok Jaya Purwoko bersama baju hasil menjahit para peserta (foto: istimewa)
Lurah Pondok Jaya Mulyadi dan Bhimmas Pondok Jaya Purwoko bersama baju hasil menjahit para peserta (foto: istimewa)

Lurah Pondok Jaya Mulyadi, menyampaikan harapannya. Dengan memiliki keterampilan menjahit tentunya membuat seseorang menjadi lebih produktif, seperti membuat usaha secara mandiri. Tentunya hal itu akan berdampak positif untuk pertumbuhan ekonomi baik secara individu ataupun keluarga.

"Semoga saja dengan memiliki keterampilan, ibu-ibu peserta pelatihan menjahit bisa meningkatkan kualitas dirinya, apalagi bisa memiliki usaha atau bisnis sendiri sampai akhirnya membuka lapangan pekerjaan," katanya didampingi Bhimas Kelurahan Pondok Jaya.

Sebelum pulang, para peserta berfoto bersama, lalu makan siang.

Tuntas sudah pelatihan menjahit yang saya ikuti ini. Senang dong saya. Dapat ilmu, dapat keahlian, dapat sertifikat, dapat peralatan menjahit, dan dapat teman baru. Bonusnya banyak banget.

Katanya, jika ingin praktik menjahit lebih lancar, bisa berkunjung ke BLKK Nurul Huda lagi. Jam operasionalnya dibuka setiap hari dan terbuka untuk umum. Wah, asyik dong kalau begitu.

Semoga memberikan manfaat buat saya dan keluarga. Siapa tahu kelak saya punya usaha menjahit sendiri dan bisa membantu yang lain. Ya, siapa tahu... Setidaknya, saya sudah memiliki bekal. Tinggal mengasahnya saja.

Wallahu 'alam bisshowab

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun