Selanjutnya lepas sekoci karena ternyata benang di sekoci masih kosong. Untuk mengisi benang ke sekoci menggunakan mesin jahit. Setelah penuh masukkan ke rumah sekoci sampai pas. Sekoci yang telah berisi palet (benang) ditarik bagian bawahnya.
Setelah terpasang, jangan lantas langsung menjahit. Dicoba dulu di atas kain perca atau kain sisa. Menjahit ke depan, menjahit ke belakang, menjahit ke sekeliling. Ketika sudah lancar baru deh menjahit.
"Kalau mau mengunci jahitan pencet tombol (berlambang seperti petir) ini, nanti jahitan akan mundur, lalu lepas jahitan akan maju. Kalau mau memutus benang jahitan, pedal ditekan ke belakang, lalu maju, putus deh benangnya. Jadi, tidak perlu gunting untuk memotong ujung jahitan," terang instruktur.
Setelah saya coba-coba, seru juga. Ternyata kecepatan menjahit bisa kita atur sendiri. Bisa cepat, bisa agak cepat, bisa agak lambat.
Lalu saya pun mulai menjahit. Menyatukan bagian-bagian yang perlu dijahit. Pertama-tama, menyatukan bagian leher belakang dengan baju bagian belakang dan menyatukan bagian leher depan dengan bagian baju depan.
Caranya, menempelkan bagian depan kain pola pertama ke bagian depan kain di pola kedua. Harus diingat, dijahit sesuai dengan garis-garis pola yang sudah ditandai dengan rader jahit. Garis-garis ini harus sama saat dijahit.
Untuk memudahkan agar jahitan tidak melenceng sesuai garis, garis-garis diberi jarum pentul. Jahit deh.Â
Untuk menjahit memang butuh kejelian. Saya saja sampai mengulang jahitan karena jalur-jalur tidak sama dengan garis-garis pola.
Selesai dijahit, gunting seluruh bagian kain di luar jahitan dengan  1 cm untuk memudahkan bagian leher dilipat. jahit.
Selesai bagian leher, lalu lanjut menjahit bagian baju depan dan belakang. Tidak lupa jahit juga kupnat. Ini adalah lipatan pada pakaian yang biasanya dijahit pada bagian pinggang. Tujuannya agar jahitan mengikuti bentuk tubuh.