menjahit baju berdasarkan pola yang sudah digunting. Kami pun berpindah ruangan ke ruangan praktik menjahit.
Hari ketiga pelatihan, waktu dimajukan 30 menit lebih cepat, agar pelatihan bisa selesai tepat sesuai jadwal. Di hari ketiga ini, para pesertaDi ruangan ini berjejer mesin jahit. Kalau saya hitung ada sekitar 15 mesin jahit. Bagi pemula seperti kami, mesin jahit ini cukup canggih. Bisa mengunci jahitan agar tidak longgar. Setidaknya begitu dijelaskan oleh instruktur pelatihan, Neneng.
Sebelum memulai, tentunya kita harus menyiapkan alat-alat menjahit. Adapun alat menjahit dasar yang dibagikan saat pelatihan adalah kain, jarum jahit, benang, dan gunting benang. Gunting kain sudah tidak perlukan lagi karena bahan kain sudah menjadi pola saat pelatihan hari kedua.
Baca juga:Â
Lantas, bagaimana menggunakan mesin jahit yang baik dan benar?
Memasukkan benang ke jarum menjadi langkah awal untuk memulai proses menjahit. Sepertinya sih cukup mudah dan sederhana tapi jika belum terbiasa, kita akan kesulitan dan membutuhkan waktu untuk melakukannya.
Saya saja sampai harus mencontek rekan di belakang saya, bagaimana memasang benang ke jarum jahit. Maklum, di mesin jahit ini ada banyak lubang kaitan benang. Salah memasukkan lubang akan mempengaruhi lajur benang saat menjahit.
Caranya, masukkan benang ke gulungan benang atas dan posisikan spool. Untuk memastikan jahitannya rata, spool dan benang harus berkualitas sama. Spool ini berbentuk pin plastik atau besi kecil yang menancap di bagian atas mesin, dan menahan gulungan benang. Kemudian masukkan benang ke jarum jahit.