Mengapa bisa terjadi cedera olahraga? Dikatakan dr. Sapto Adji, Sp.OT (K), ada beberapa penyebab cedera olahraga. Namun yang lebih sering karena tidak melakukan tahapan dengan baik.
"Misalnya, tidak melakukan pemanasan sebelum latihan inti dan melupakan cooling down setelah olahraga," kata dr. Sapto yang berpraktek di RS Premier Bintaro ini.
Tidak menggunakan peralatan, seperti sepatu, dan pakaian olahraga yang sesuai, juga bisa menyebabkan seseorang cedera. Apalagi jika orang tersebut tidak mengonsumsi makanan yang bergizi dan cairan yang cukup.
Penyebab lain seseorang rentan cedera yaitu waktu olahraga yang tidak tepat. Â Misalnya, berlatih bulutangkis hingga tengah malam, di mana seharusnya ia beristirahat. Atau karena kondisinya kurang fit, sedang flu atau sakit tetapi memaksakan berolahraga.
Atau bisa jadi karena memiliki pantangan untuk jenis olahraga tertentu. Seperti yang bisa memicu detak jantung lebih cepat melebihi kemampuan pompa jantung, atau yang bisa memberikan beban terlalu besar pada sendi dan tulang.Â
Karena tidak tahu, orang tersebut melakukan olahraga yang dipantang itu. Maka, disarankan untuk berkonsultasi dengan dokter, olahraga apa yang tepat yang sesuai dengan kondisi tubuh.
Beberapa tanda
Apapun jenis olahraganya, jika tidak dilakukan dengan baik dan benar, akan memunculkan resiko cedera. Karena itu, kita harus segera aware ketika tubuh sudah memberikan alarm ada sesuatu yang salah.
 Jangan diabaikan. Jangan juga berpikiran "ah nanti rasa sakitnya akan hilang" atau "ini mah biasa, diurut-urut juga baik sendiri" atau alasan lainnya.
Ketika kita merasakan nyeri di bagian tubuh atau tulang, itu bisa menjadi pertanda olahraga yang kita lakukan telah menyebabkan cedera. Rasa nyeri itu baik sedikit-sedikit namun terus menerus, maupun akut.