Mohon tunggu...
Tety Polmasari
Tety Polmasari Mohon Tunggu... Lainnya - ibu rumah tangga biasa dengan 3 dara cantik yang beranjak remaja
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

kerja keras, kerja cerdas, kerja ikhlas, insyaallah tidak akan mengecewakan...

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

SD PTM Terbatas, Ini yang Harus Diperhatikan Orangtua

5 Oktober 2021   13:36 Diperbarui: 5 Oktober 2021   13:39 284
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kelas anak saya, 4B, ada di lantai 2 di gedung sayap kanan. Berhubung belum begitu ramai, saya pun menemaninya ke atas. Saya perhatikan, secara keseluruhan, sekolah terlihat bersih, nyaman, dan aman. Tempat cuci tangan disediakan di setiap kelas. Cairan pencuci tangan juga tersedia di berbagai titik.

Lantai diberi tanda berjarak, setiap meja belajar diberi tanda silang selang seling. Ada pojok buku yang berisikan buku bacaan. Sambil menunggu, anak saya melihat-lihat buku yang tertata di rak buku minimalis.

Saya lantas bertemu dengan guru di kelas lain. Saya bertanya, apakah anak-anak langsung belajar atau berkumpul di lapangan? Guru menjawab, tepat pukul 07.00 semua siswa masuk kelas dan langsung belajar. 

Setelah foto-foto, saya pun turun, meninggalkan anak saya. Orang tua tidak diperkenankan ada di area sekolah. Batasnya hanya sampai pagar saja. 

Saya ke luar, orang tua murid kelas 2, 3 dan 4  terdengar cukup riuh. Mereka tidak diperkenankan masuk. Saya cukup beruntung masih bisa masuk karena sekolah masih agak sepi.

Pihak sekolah lantas memberikan pengumuman bahwa pembelajaran berlangsung selama 2 jam. Hanya 2 kali dalam seminggu. Tidak ada waktu istirahat. Siswa hanya boleh membawa bekal minum. Peserta didik langsung pulang setelah pembelajaran selesai. 

Para orang tua diminta tidak boleh berkerumun di depan pagar sekolah. Tidak boleh juga menunggu di sekitar sekolah. Apalagi menunggu di tempat biasa sebelum pandemi Covid-19.

Jangan sampai PTM terbatas setelah dievaluasi kembali lagi ke pembelajaran jarak jauh alias PJJ alias belajar dari rumah. Begitu guru berulang kali mengingatkan para orang tua. 

Dokumen pribadi
Dokumen pribadi

Pemerintah Kota Depok memang akan menghentikan PMT Terbatas jika sekolah melanggar protokol kesehatan Covid-19. Sekolah harus mengikuti Peraturan Wali Kota (Perwal) Depok Nomor 66 Tahun 2021 tentang Pedoman Penyelenggaraan PTMT di Masa Pandemi Covid-19.

Karena itu, orang tua diminta kerjasamanya agar PTMT berjalan seperti yang diharapkan. Jika masih ada orang tua yang terlihat menunggu di luar, orang tua dipersilakan untuk membawa pulang anaknya. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun