Metode Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) di tahun ajaran baru ini masih saja berjalan tidak maksimal. Padahal proses belajar dari rumah ini sudah memasuki tahun kedua sejak pandemi Covid-19 mewabah.
Saya mengamati selama dua pekan anak-anak saya, khususnya si kecil, saat mengikuti PJJ kendala yang sering dihadapi adalah masalah jaringan.Â
Pembelajaran melalui zoom sering menghadapi masalah. Ada siswa yang tidak bisa masuk-masuk, ada yang bisa masuk tapi butuh waktu agak lama, ada yang sudah masuk eh tiba-tiba mental sendiri, terkadang saat pembelajaran sedang berlangsung tiba-tiba "end".
"Mungkin di sekolah jaringannya kurang bagus jadinya zoomnya leave terus," begitu analisis orang tua murid di grup.
"Mohon maaf bapak/ibu dan anak-anak kami semuanya, ada gangguan jaringan, boleh masuk kembali ya," kata wali kelas menjawab pertanyaan para orang tua murid.
"Mohon maaf pak wali kelas, HP saya tidak mendukung untuk zoom meeting. Kalau memang ada alternatif lain yang bisa dan lebih mudah untuk absen belajar dan lain-lain, saya pikir itu lebih baik dan bisa diterima. Terima kasih," timpal yang lain.
Masalah lainnya, suara guru terkadang jernih, terkadang terputus-putus, terkadang seperti orang tenggelam, terkadang suara serak seperti terkena radang, malah terkadang tidak ada suara.
Tidak sekali dua kali para siswa "berteriak" menginformasikan hal ini. Guru pun meminta maaf. Katanya, kendala ada di jaringan mengingat di sekolah ada beberapa guru yang juga melakukan PJJ dengan sumber jaringan internet yang sama.
Ini di kota lho, tinggal di lokasi yang infrastruktur komunikasinya sudah cukup baik, bukan di desa atau kabupaten. Bukan pula di wilayah terpencil, pedalaman, atau terluar.