Mohon tunggu...
Tety Polmasari
Tety Polmasari Mohon Tunggu... Lainnya - ibu rumah tangga biasa dengan 3 dara cantik yang beranjak remaja
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

kerja keras, kerja cerdas, kerja ikhlas, insyaallah tidak akan mengecewakan...

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Begini Cara Mencegah Penularan dari OTG Covid-19

16 Juli 2021   12:17 Diperbarui: 16 Juli 2021   12:39 370
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Hasil swab antigen saya positif Covid-19. Itu bisa dimaklumi karena saya memiliki kontak erat dengan pasien Covid-19, yaitu ibu saya. Yang menjadi pertanyaan saya, mengapa saya tidak bergejala atau sering disebut Orang Tanpa Gejala (OTG)?

Saya penasaran saja. Soalnya saya tidak batuk, tidak demam, tidak pilek, tidak mual, tidak sakit kepala, tidak merasa pegal-pegal, tidak merasa kelelahan, tidak kehilangan penciuman, tidak kehilangan pengecapan, ruam pada kulit, dan gejala-gejala lainnya. 

Sampai hari ke-7 saya isolasi mandiri, saya tidak merasakan gejala-gejala itu. Biasa saja. Beda dengan anak saya, selain mengalami gejala-gejala tersebut, juga mengalami ruam di tubuh dan mata memerah.

Jika hasil swab antigen saya positif, berarti sejak 5 hari ke belakang, virus Corona sudah ada di tubuh saya. Karena yang saya tahu, masa inkubasi Covid-19 itu antara 3 hari sampai 5 hari baru menunjukkan gejala, meski saya tidak bergejala.

Terkait penularan virus dari pasien positif ke orang lain, dokter umum sekaligus kandidat PhD di Medical Science di Kobe University, Adam Prabata, mengatakan, mayoritas pasien menularkan virus (masa infeksius) dari hari ke-2 sebelum muncul gejala hingga hari ke-10 setelah bergejala. 

Sementara, untuk masa paling infeksius (yang berpotensi paling tinggi menyebarkan infeksi) yakni diperkirakan pada hari 0 sampai hari ke-5 setelah gejala muncul. 

Adapun penghitungan masa infeksius ini berlaku pada mayoritas pasien, bukan pada semua pasien Covid-19. (kontan.co.id, Rabu, 9 Desember 2020).

Nah, menurut saya, OTG inilah yang cukup beresiko menularkan virus Corona kepada yang lain. Karena merasa dirinya baik-baik saja, ia pun leluasa melakukan aktifitasnya tanpa menyadari dirinya terinfeksi Covid-19. Terutama dengan orang-orang terdekatnya.

Contohnya ya saya ini. Coba kalau pihak RS Jantung Diagram Siloam Cinere tidak meminta pendamping pasien untuk melakukan test swab antigen, saya pasti merasa diri saya baik-baik saja. Dan, tanpa saya sadari saya menularinya ke yang lain. 

Bisa jadi banyaknya orang yang tertular Covid-19 sebagian akibat berinteraksi dengan OTG. Dengan kata lain, penyebaran virus corona berasal dari OTG atau silent carrier. 

Bayangkan saja, 1 OTG menulari ke banyak orang, jika banyak OTG berapa banyak lagi orang yang tertular virus Corona? Karena ketidakwaspadaan, OTG memunculkan kasus-kasus baru.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun