Rumah saya serasa dikepung Covid-19. Bagaimana tidak. Tetangga belakang rumah saya positif Covid-19, tetangga depan rumah juga positif, dua tetangga samping kanan saya pun demikian. Ada juga tetangga yang beda blok.Â
Semua tetangga yang dinyatakan terkonfirnasi positif Covid-19 berdasarkan laporan yang masuk di group warga, tengah melakukan isolasi mandiri karena masih gejala ringan.Â
Tapi beberapa kali saya melihat dan mendengar sirine meraung-raung memecahkan keheningan kompleks. Entah dari blok berapa, yang kemungkinan besar positif Covid-19 dengan gejala berat.
Apakah benteng pertahanan rumah saya mampu menghalangi serangan virus Corona? Terlebih, ibarat kata sudah terkepung di segala arah mata angin. Semoga saja demikian. Jangan sampai, ada orang-orang rumah yang terkena. Â Â
Ya, penyebaran virus Corona (Covid-19) di Kota Depok masih cukup tinggi dan terus meningkat. Satgas Penanganan Covid-19 Kota Depok melaporkan Sabtu (26/6/2021), terjadi penambahan kasus harian yakni mencapai 660 orang.
Sebenarnya, dalam memutus penyebaran Covid-19 pengurus RW dan RT sudah melakukan berbagai upaya. Seperti meminta warga disiplin menerapkan protokol kesehatan, mengurangi aktivitas yang tidak penting, membatasi akses keluar masuk warga dari luar, hingga pengetatan dilakukan di sejumlah lokasi.Â
Selain itu, petugas gabungan Pemkot Depok, TNI dan Polri juga beberapa kali terlihat melakukan pemantauan. Berdasarkan peraturan Wali Kota tentang pengetatan PPKM mulai pukul 21.00-04.00 WIB, warga dilarang keluar rumah jika tidak ada keperluan mendesak.
Dalam catatan Satgas Penanganan Covid-19 Kota Depok, pada Minggu (27/6/2021), tercatat ada lima kelurahan di Kota Depok yang kembali masuk zona merah. Yaitu Kelurahan Tugu di Kecamatan Cimanggis, Kelurahan Baktijaya di Kecamatan Sukmajaya, Kelurahan Sukamaju di Kecamatan Cilodong, Kelurahan Pancoranmas di Kecamatan Pancoranmas dan Kelurahan Tanah Baru di Kecamatan Beji.
Meski Kelurahan Pondok Jaya, tempat wilayah saya tinggal tidak termasuk zona merah, bukan berarti tidak waspada.Â
Bagaimanapun posisi Kota Depok tidak bisa dilepaskan dari Jakarta, Bogor, Tangerang, dan Bekasi (Jabotabek). Terlebih sebagian warga bekerja di luar Kota Depok, di antaranya bekerja di Jakarta, seperti saya dan suami.
Jadi, warga harus tetap waspada dengan menerapkan 5M yakni memakai masker, mencuci tangan menggunakan sabun dengan air mengalir, menjaga jarak aman, menghindari kerumunan, serta mengurangi mobilisasi dan interaksi.Â