Beberapa kali ke Yogyakarta, DI Yogyakarta, beberapa kali ke Borobudur, Magelang, Jawa Tengah, beberapa kali juga yang namanya Balkondes atau Balai Ekonomi Desa, hanya sekedar mampir di telinga saja. Saya tidak sempat mampir.
Bagaimana penampakan Balkondes, saya tidak punya gambaran. Dalam bayangan saya, Balkondes itu semacam rumah warga desa yang diubah menjadi homestay. Jadi, mirip-mirip rumah tapi suasana desa. Penasaran juga sih sebenarnya.
Jadi, ketika Kompasiana menginformasikan bahwa para pemenang Sound of Borobudur, akan menginap di Balkondes Ngargogondo, Borubudur, Jawa Tengah, saya jelas antusias. Akhirnya, terjawab sudah rasa penasaran saya.
Saya pun berkesempatan berada di Balkondes setelah menempuh perjalanan darat sekitar 2 jam dari Yogyakarta International Airport, Kulonprogro, DI Yogyakarta.Â
Ketika tiba di sini, saya dan kawan-kawan diminta untuk mencuci tangan pakai hand sanitizer, dicek suhu, baru dipersilakan masuk di ruang tunggu berbentuk joglo. Pendopo diisi kursi-kursi rotan dan bambu.
Lantainya berupa tegel warna kuning sehingga memunculkan kesan zaman dulu, alias jadul. Unik deh.
Kami pun disuguhi welcome drink berupa teh manis hangat dalam cangkir kaleng berornamen hijau. Wangi melati dan teh berpadu dengan aroma asap kayu bakar. Rasanya ndeso tapi enak banget. Sruput. Habis deh secangkir hehehe...
Karena tibanya ba'da Maghrib, suara jangkrik menjadi hiburan tersendiri di sini. Ibarat iringan musik selamat datang menyambut kehadiran kami.Â
Kata pengelola Balkondes Ngargogondo Ariyan Subekti, ya begitulah suasana di sini, suasana desa yang jika malam tiba sangat akrab dengan suara jangkrik. Tapi suasana seperti ini sudah sangat jarang saya dapati.Â
Jadi, ini menjadi daya tarik tersendiri buat saya dan mungkin juga yang lainnya. Saya pun mendapat gambaran jika area penginapan ini dikelola dengan konsep pedesaan.