Bubur sering kali menjadi santapan pada pagi hari. Makanan dengan campuran ayam, telur, krupuk dan lainnnya ini menjadi salah satu makanan favorit masyarakat Indonesia.
Biasanya kalau saya bikin sendiri campuran macam-macam. Terkadang telur, daging ayam, daging sapi, ikan, tahu, tempe, ati ampela.
Terkadang tanpa sayuran, terkadang dengan sayuran. Seringnya sih kangkung, sawi, dan bayam. Meski juga pernah dengan jenis sayuran yang lain seperti wortel dan jagung.
Pokoknya suka-suka saya. Namanya juga berkreasi sendiri hehehe. Tapi, Alhamdulillah sejauh ini sih orang-orang rumah suka. Yang terkadang minta dibuatkan lagi keesokan harinya.
Tapi...bubur goreng? Bubur kok digoreng? Sudah pernah mencoba? Ternyata setelah saya coba membuatnya, bubur bisa juga digoreng. Bukan lagi sekedar nasi goreng. Ini bubur!
Tadinya juga saya tidak terpikirkan kok bubur digoreng? Bagaimana ceritanya? Penistaaan terhadap makanan apa lagi ini? Membayangkan bubur yang lembek digoreng, bagaimana rasanya?
Saya membuat bubur goreng itu juga setelah berpikir keras gara-gara suami yang sakit gigi tidak bisa mengunyah makanan.Â
Pipinya memang terlihat bengkak. Penyebabnya, ada akar geraham yang belum tercerabut utuh. Lama kelamaan meradang.
"Bunda, daddy lapar ini, nggak ada makanan yang lembut-lembut ini?" katanya suatu ketika.
Saya tawari bubur buatan saya tidak berselera. Mungkin beberapa hari sudah makan bubur mulu, jadi bosan.
"Daddy pengen nasi goreng tapi nasinya lembek kayak bubur. Pakai udang, udangnya juga harus lembut," pintanya.