Cara membuatnya:
Ubi ungu dibersihkan dari kulitnya, cuci, lalu rebus atau kukus hingga empuk. Setelah tiris dihancurkan atau dihaluskan. Taruh di wadah.
Kemudian kocok dua butir telur, gula pasir, vanila, dan baking soda hingga mengental dan berwarna agak putih. Saya sih tadi kocoknya bukan pakai garpu lagi, tapi sendok nasi hahaha...ada peningkatanlah.
Lalu masukkan terigu, aduk-aduk hingga merata, tuangkan minyak goreng, aduk-aduk hingga merata, baru masukkan ubi ungu dan susu kental, aduk-aduk juga sampai merata.Â
Sebelum mengukus, loyang kue saya olesi dengan sedikit margarin dan ditaburi sedikit terigu ke sekelililing loyang, ratakan, baru adonan dituangkan ke loyang.Â
Masukkan loyang ke alat pengukus ketika sudah panas. Kebetulan tadi gas habis, jadi saya pindahkan ke rice cooker. Kukus hingga 30 menit. Matikan, lalu diamkan selama 5 menit.
Bismillahirahmanirrahim... Bimsalabim adakadabra...tara...jadilah bolu kukus ubi ungu. Sayang warnanya terlihat pucat.Â
Tadinya mau saya campuri dengan pewarna makanan berwarna ungu, tapi tidak ada di tempat biasanya. Habis atau dijadikan bahan mainan si kecil?
Ya sudahlah, tidak apa-apa, yang penting tidak gagal. Terpenting lagi, rasanya enak. Kata suami dan anak-anak sih enah. Nah, ini kan kata orang dalam, bagaimana dengan orang luar?
Kebetulan, jam 9 pagi, guru ngaji anak saya datang. Jadwal ngaji anak saya Sabtu dan Minggu, jamnya tergantung guru ngaji. Beliau yang menentukan.
Saya pun menyuguhinya kue bolu buatan saya ini. "Cobain Bu Niar, bolu kukus ubi ungu buatan saya. Lagi senang bikin ini, baru bisa bikin soalnya, jadi masih ada semangat. Enakkah?" tanya saya.Â
"Enak kok, Bun," jawabnya. Saya rasa ini pasti jawaban jujur. Tidak mungkin juga kan guru ngaji membohongi saya? Atau hanya menyenangkan hati saya saja?