aku, harun masiku
orang-orang menyebut namaku
kalian tidak usah terpaku
pertanyaan di mana aku
akan membuat mulut kalian kaku
enam belas bulan menjelang
aku tidak benar-benar menghilang
berbaur bersama orang yang berlalu lalang
tak ada yang mampu menghalang
mungkin karena wajahku yang kian belang?
tenang, aku masih di negeri ini
tidak ke mana-mana, hanya ke sana ke sini
menyerahkan diri bagiku masih terlalu dini
aku ingin melihat orang-orang itu beropini
tentang keadilan, sungguh ironi
untuk saat ini aku masih aman
aku tempatkan banyak preman
mengawasi para informan
di antara obrolan kusir delman
tapi mulut terkunci, terima kasih teman
maaf, jika aku takabur
maaf juga bila aku kabur
beribu maaf yang terhambur
tidak akan mampu mengubur
apa yang sudah aku tabur
doakan saja semoga aku segera tertangkap
agar semua tabir bisa tersingkap
supaya nyanyian itu tak lagi terbekap
tidak juga terperangkap
atau bahkan tersekap
tinggal menunggu waktu
menjawab gerutu
terketuk pintu
terlempar batu
satu persatu
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI