Dari Stasiun Tebet saya jalan kaki ke halte bus Trans Jakarta. Entah berapa langkah kaki. Mungkin ada sekitar 100 meter. Eh ternyata saya salah naik, busnya bukan ke arah Rasuna Said tapi ke Mega Kuningan.
Seingat saya, saya naik di antrian yang ke arah Patra Kuningan, setidaknya ada papan petunjuk. Lha kok jadi ke arah Mega Kuningan?Â
Jadi, saya turun di pemberhentian Hotel Manhattan. Dari sini saya menyeberang. Lalu berjalan kaki ke Kementerian Koperasi dan UKM. Jaraknya sekitar 900 meter. Itu setelah bertanya ke google map.
Hahaha... niat banget ya kaki ini berjalan kaki. Saya berjalan sambil memandang sekitar. Seperti saya sudah agak lama tidak ke sini saja. Padahal terakhir itu sekitar 3 minggu lalu.
Tidak apa-apalah. Anggap saja olahraga. Lagi pula sudah 2 minggu ini work from home. Tidak ke mana-mana. Di rumah saja. Belanja sayuran saja malas.
Akhirnya, sampailah saya di Kementerian Koperasi. Saya pun ngadem di ruangan yang biasa saya dan kawan-kawan pakai. Saya nyalakan AC dan lampu. Saya pun meluruskan kaki di sofa hahaha...
Bagi saya, jalan kaki hal yang rutin saya jalani. Hampir setiap hari saja lakukan. Tapi mulai jarang sejak Covid-19. Sejak pekerjaan kantor lebih sering dikerjakan di rumah dan agenda kegiatan lebih banyak melalui virtual.
Kondisi ini membuat ruang gerak saya terbatas, dan lama-lama bikin saya mager alias malas bergerak. Jadi, ketika ada agenda kegiatan di luar rumah, ini menjadi kesempatan buat saya untuk berjalan kaki.
Jalan kaki adalah olahraga sederhana yang dapat dilakukan di mana saja tanpa butuh peralatan apapun. Meski sangat sederhana, ternyata jalan kaki setiap hari memiliki manfaat yang luar biasa.
Dan, jalan kaki adalah satu-satunya olahraga yang masih bisa saya lakoni tanpa harus ada persiapan. Ketika ada kesempatan, cus deh jalan kaki. Apalagi saya sudah terbiasa jalan kaki.
Berdasarkan studi yang saya baca di sini, berjalan kaki dengan santai menjadi pilihan baik bagi orang yang memiliki masalah jantung.Â