Bersyukurlah jika si kecil cocok dengan susu sapi. Tapi tidak semua anak cocok susu sapi, bahkan ada yang alergi. Ini adalah salah satu jenis alergi yang paling banyak dialami anak, selain alergi telur.
Data dari klinik anak di RS Cipto Manungkusumo Jakarta tahun 2012 menunjukkan, sebanyak 31 persen dari pasien anak alergi terhadap putih telur dan 23,8 persen alergi susu sapi.
Pemicu alergi atau alergen untuk anak yang mengalami alergi susu sapi adalah kasein dan whey, protein yang ada di dalam susu sapi. Jika anak sudah terdiagnosa alergi terhadap susu sapi, maka kondisi tersebut harus segera diatasi.
Nah, kita sebagai orangtua jangan anggap remeh masalah ini karena ternyata bisa mempengaruhi tumbuh kembang anak. Jika tidak, akan menimbulkan berbagai dampak yang tidak diinginkan. Tidak saja terjadi pada si kecil tetapi juga pada keluarga dan masyarakat.
Dokter gizi Prof. DR. Dr. Saptawati Bardosono, MSc, menyampaikan, anak yang tidak cocok susu sapi berpotensi memiliki risiko yang lebih tinggi mengalami kekurangan zat besi. Padahal, zat besi adalah salah satu nutrisi penting untuk mendukung pertumbuhan fisik dan perkembangan fungsi kognitif si Kecil.
"Dampak buruk akibat kekurangan zat besi seperti prestasi akademik yang menurun, mudah terserang penyakit, gangguan permanen pada sistem motorik dan sensorik, serta pertumbuhan fisik yang terhambat," jelasnya.
Ia menyampaikan hal itu saat berbicara pada webinar Festival Soya Generasi Maju, Pentingnya Kombinasi Unik Zat Besi dan Vitamin C untuk Dukung Si Kecil yang Tidak Cocok Susu Sapi Tumbuh Maksimal", Rabu (31/3/2021), yang diselenggarakan Sarihusada.
Dikatakan, gejala yang muncul dari kondisi anak yang tidak cocok susu sapi bisa berbeda-beda pada setiap anak. Tetapi umumnya berupa ruam merah yang gatal, bengkak, bersin-bersin, pilek, batuk, mata berair, sakit perut, muntah atau diare.
Karena itu, anak yang tidak cocok susu sapi tetap harus dipenuhi asupan nutrisi seimbang untuk menunjang pertumbuhan dan perkembangannya. Termasuk di dalamnya kebutuhan akan zat besi.
Dengan mencukupi kebutuhan zat besi pada si Kecil, diharapkan dapat mendukung tumbuh kembang yang maksimal. Adanya pembatasan makanan yang tidak tepat pada si Kecil yang tidak cocok susu sapi dapat menyebabkan asupan nutrisi zat besi tidak adekuat.
Menurutnya, tidak hanya zat besi saja yang dibutuhkan Si Kecil. Kombinasi zat besi dan vitamin C dengan rasio yang sesuai dapat membantu meningkatkan penyerapan zat besi di dalam tubuh si Kecil. Karena itu, penting untuk memberikan si Kecil sumber nutrisi yang kaya akan kedua nutrisi tersebut.