Dalam beberapa hadits yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari, Nabi Muhammad SAW menegaskan bahwa surga haram bagi mereka yang melakukan bunuh diri dengan cara apapun, apalagi hingga mencelakai, melukai, dan membunuh orang lain.
Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, "Barangsiapa yang bunuh diri dengan menggunakan suatu alat/cara di dunia, maka dia akan disiksa dengan cara itu pada hari kiamat." (HR. Bukhari dan Muslim).
Dengan demikian aksi bom bunuh diri yang dilakukan oleh sebagian orang dengan mengatasnamakan jihad adalah sebuah penyimpangan dan melanggar syariat. Apalagi dengan aksi itu menyebabkan terbunuhnya kaum muslimin atau orang kafir yang dilindungi oleh pemerintah.
Yang harus dipahami makna jihad di jalan Allah itu luas. Jangan hanya diartikan berperang. Lagi pula di Indonesia, negeri yang aman dan tidak dalam keadaan perang.Â
Jihad itu harus dimaknai bersungguh-sungguh untuk ke arah yang lebih baik lagi. Istilah jihad juga diperkenalkan Rasulullah SAW sebagai upaya pengendalian diri dari hawa nafsu.Â
Maka, jihad harus dilakukan dengan penuh keramahan agar tercipta kedamaian bagi semua makhluk di muka bumi ini. Bukan menebarkan kerusakan.
"Melakukan bom bunuh diri di tempat ibadah agama lain, itu tidak dibenarkan. Melakukan bom bunuh diri dengan alasan dia orang kafir juga tidak dibenarkan. Apapun itu alasannya, oh karena dia mengumbar aurat, ya jangan. Dosanya itu jadi tanggungan pemerintah, bukan kita," ujarnya.
Terlebih negara Indonesia telah menjamin setiap agama yang telah diakui oleh negara untuk melakukan ibadah sesuai dengan keyakinan mereka, tidak boleh dipaksakan serta tidak boleh dihalangi. Tidak boleh juga menganggu apalagi merusak rumah ibadah agama lainnya.
Jadi, menjustifikasi seseorang telah mati syahid tidak boleh sembarangan. Karena syahid adalah tempat yang mulia di sisi Allah SWT dan tidak sembarangan orang mendapatkannya. Orang yang syahid langsung diterima di surga serta ia bisa memberi syafaat kepada 60 orang yang ia suka pada hari kiamat.
Bagi saya pribadi, "bom bunuh diri" sebagai bentuk pembodohan publik. Orang yang otaknya tidak dipakai untuk berpikir. Akibat ulahnya yang "nila setitik rusak susu sebelanga" membuat citra Islam jadi negatif.
Semoga Allah selalu melindungi kita dari pemahaman-pemahaman yang menyesatkan. Jangan sampai kita menjadi tunggangan syaitan untuk menebarkan kerusakan di bumi ini. Islam adalah rahmatan lil 'alamin.