Bubur saya tuangkan ke mangkok lalu saya taburi dengan rebon sebagai topping bubur. Jadi deh, tinggal disantap. Semua prosesnya tidak sampai 30 menit. Tidak ribet, bukan?
"Daddy...ini buburnya sudah jadi," kata saya.
Suami pun menuju meja makan. Setelah dicicipinya, katanya sih enak. Apalagi dimakan dalam keadaan hangat. Semangkok bubur itu habis tidak bersisa.
"Alhamdulillah.... Nikmatnya bikin ketagihan, Bun. Nampol...!" kata suami yang lantas menambah porsi makan bubur.Â
Dalam sepiring nasi jadi sepanci bubur ukuran sedang. Jadi, saya tidak perlu bikin bubur lagi. Wah, suami jadi ketagihan sabu nih, alias sarapan bubur.
Bubur yang saya bikin ini, menurut saya sih menyehatkan. Mengingat dalam 1 butir telur ayam saja selain mengandung protein, juga mengandung banyak vitamin -- vitamin B12, vitamin C, vitamin D, vitamin E, vitamin B5, vitamin B2, vitamin A, serta mengandung zat besi, fosfor, folat, dan selenium.
Apa saja manfaat kandungan-kandungan gizi tersebut bisa dibaca di sini.
Lantas apa kandungan yang terdapat dalam rebon? Oh, banyak. Ada lemak, protein, kalsium, karbohidrat, zat besi, fosfor, vitamin B1 dan vitamin A.
Manfaat dari mengonsumsi rebon di antaranya meningkatkan perkembangan otak, memperbaiki gizi dan sel tubuh yang rusak, serta menjaga kesehatan tulang dan gigi. Pokoknya banyaklah manfaatnya untuk kesehatan.
Bagaimana, mau mencoba?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H