Kamis (11/3/2021) umat muslim memperingati Hari Isra Miraj 1442 Hijriah. Hari bersejarah perjalanan rohani Nabi Muhammad SAW. Perjalanan nabi akhir zaman ini dilakukan dalam waktu bersamaan, dengan menaiki "kendaraan super cepat" bernama "Buraq".
Peristiwa yang terjadi saat Rasulullah berusia 50 tahun atau tahun kesepuluh kenabian. Tepatnya pada tahun 621 Masehi.Â
Ketika itu, hati Rasul dalam keadaan sangat sedih karena ditinggal wafat paman yang merawat dan melindunginya sejak kecil, yakni Abu Thalib, dan Siti Khadijah, istri tercinta Nabi juga tutup usia.
Saat itu, Rasulullah juga baru saja diusir dari Tha'if oleh penduduknya, sehingga Rasulullah SAW benar-benar merasa sedih pada tahun itu. Perjalanan ini menjadi pelipur lara Nabi.
Isra' adalah kisah perjalanan Nabi Muhammad dari Masjidil Haram di Mekkah ke Masjidil Aqsha di Yerussalem.
Mi'raj adalah kisah perjalanan Nabi dari bumi naik ke langit ketujuh dan dilanjutkan ke Sidratul Muntaha (akhir penggapaian) untuk menerima perintah Allah SWT untuk menjalankan salat lima waktu dalam sehari semalam.
Dalam perjalanan itu, Nabi Muhammad Shallallahu 'alaihi wa sallam didampingi malaikat jibril menembus dimensi ruang dan waktu hingga Sidratul Muntaha dan bertemu dengan Allah SWT.
Sebagai umat muslim, saya menyakini dan mengimani peristiwa yang sudah berlalu lebih dari 1400 tahun silam ini. Tidak ada bantahan di dalamnya. Peristiwa ini sendiri tertuang dalam kalamullah di surat Al-isra, surat ke-17 ayat 1, berbunyi:
"Maha Suci Allah yang telah memperjalankan hamba-Nya pada suatu malam dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsha yang telah Kami berkati sekelilingnya agar Kami perlihatkan kepadanya sebagian dari tanda-tanda (kebesaran) Kami. Sungguh Dia adalah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui."
Bagi saya peringatan Isra' Mi'raj mengandung pesan sekaligus makna yang begitu luar biasa. Menjadi momentum menata diri dalam menjalankan kehidupan sesuai dengan ajaranNya.
Terutama dalam pelaksanaan ibadah shalat saya. Sudahkah saya menegakkan shalat? Sudah sesuaikah dengan yang diajarkan Rasullullah? Sudah dilakukan dengan tepat waktukah?