Mohon tunggu...
Tety Polmasari
Tety Polmasari Mohon Tunggu... Lainnya - ibu rumah tangga biasa dengan 3 dara cantik yang beranjak remaja
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

kerja keras, kerja cerdas, kerja ikhlas, insyaallah tidak akan mengecewakan...

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Memperingati 1 Tahun Pandemi Covid-19, IDI Ingatkan Virus Corona Semakin "Pintar"

10 Maret 2021   23:42 Diperbarui: 11 Maret 2021   01:14 175
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Rabu (10/3/2021) siang tadi, saya menghadiri "peringatan" 1 tahun pandemi Covid-19 di kantor Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (IDI), di kawasan Menteng, Jakarta Pusat. 

Sebelum memasuki ruangan, sejumlah protokol kesehatan pun diterapkan. Di teras, sudah tersedia tempat mencuci tangan yang terintegrasi dengan alat cek suhu tubuh.

Jadi, saat saya mencuci tangan pakai sabun di air yang mengalir, alat cek suhu tubuh yang terpasang tepat mengarah ke dahi saya pun bekerja. 

"Cek suhu," terdengar suara mesin. Dan, di display muncul angka 36,1 yang menandakan suhu tubuh saya normal. Terakhir saya ke sini pada Desember 2020 sih belum begini. Masih manual. Kerenlah.

Lalu saya masuk. Saya perhatikan selain kursi-kursi ditata dengan berjarak, jendela-jendela juga sengaja dibiarkan terbuka lebar. Alat pendingin ruangan dimatikan diganti dengan kipas. Seingat saya sih terakhir ke sini belum begini.

Ketua Umum PB IDI dr. Daeng M Faqih, mengatakan, jendela-jendela ruangan memang sengaja dibuka agar ada sirkulasi udara untuk memudahkan udara yang kotor bisa keluar dan tidak berkumpul dalam ruangan yang tertutup. 

Dokumen pribadi
Dokumen pribadi
Karena dalam banyak kasus, penularan Covid-19 terjadi diakibatkan tertutupnya jendela-jendela di semua ruangan. Itu sebabnya, WHO menganjurkan untuk membuka jendela dalam ruangan yang tertutup. 

"Ventilasi terbuka sangat penting untuk menghilangkan viral load di udara yang keluar dari orang-orang yang asimtomatik. Karena itu, semua ruangan atau tempat umum baik tempat usaha, perkantoran, sekolah, tempat ibadah dan lain-lain agar membuka jendela," terangnya. 

Jika ruangan yang tidak bisa membuka jendela harus mengunakan pembersih udara (air purifier) yang dapat menyaring dan membunuh virus 99,9%. Sehingga kegiatan sekolah, kantor, tempat usaha dapat kembali aktif.

Pilihan lain, menggunakan jika tetap alat ingin memakai AC sebaiknya yang memiliki sistem filter saringan udara kotor. Atau dengan memasang exhaust fan untuk mengalirkan udara dari dalam ke luar ruangan.

Apabila AC tidak memiliki sistem penyaringan udara kotor, sebenarnya udara yang berputar adalah yang sebelumnya dikeluarkan oleh AC, sehingga udara tetap kotor. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun