Mohon tunggu...
Tety Polmasari
Tety Polmasari Mohon Tunggu... Lainnya - ibu rumah tangga biasa dengan 3 dara cantik yang beranjak remaja
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

kerja keras, kerja cerdas, kerja ikhlas, insyaallah tidak akan mengecewakan...

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Buktikan Aman dan Halal, Presiden Jokowi Jadi Orang Pertama Divaksin Covid-19

13 Januari 2021   12:31 Diperbarui: 13 Januari 2021   12:35 194
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Masyarakat kita banyak yang bandel. Berkerumun tanpa masker, keluar rumah tanpa memakai masker yang baik dan benar, menggelar hajatan dengan mengabaikan protokol kesehatan, tanpa menjaga jarak, sudah sering kita lihat. Seolah-olah Covid-19 hanyalah penyakit biasa.

Terbaru, lihat saja kasus Waterboom Cikarang, Kabupaten Bekasi, yang memunculkan kerumunan tanpa menggunakan masker, pada Minggu (10/1/2021). Entah apa yang ada di benak pengelola dan masyarakat di saat pandemi Covid-19 kian mengkhawatirkan, eh malah bikin kerumunan.

Meski sudah divaksin tetap kita harus menerapkan 3M. Untuk membunuh virus ini peran masyarakat sangat dibutuhkan. Karena butuh 70 persen penduduk Indonesia yang mau divaksin agar virus Corona terkurung.

Tak usah dipersoalkan mengapa Sinovac. Karena nyatanya Pemerintah membeli beragam jenis vaksin. Mulai dari produksi sendiri di Biofarma dengan vaksin Merah Putih, AztraZeneca, Sinopharm, Moderna, Pfizer, dan Sinovac. Yang penting dapat bisa memenuhi sekitar 400 juta dosis mengingat vaksinasi ini harus 2 kali dilakukan.

Dokumen pribadi
Dokumen pribadi
Yang perlu diingat banyak negara yang berlomba-lomba memesan vaksin dari berbagai negara dengan tidak hanya satu merek saja. Itu karena pasokan vaksin terbatas sementara peminatnya banyak.

Nah, yang lebih dulu sampai duluan adalah Sinovac. Itu juga setelah pemerintah berjibaku dan bergerilya mencari vaksin Covid-19. Dan, akhirnya dapat. 

Dengan segala kondisi, dalam keterbatasan dana, pemerintah pun menggratiskan biaya vaksin ini alias ditanggung pemerintah alias masyarakat tidak dipungut biaya sepersen pun.

Pemerintah sudah penuh perjuangan untuk bersama melawan Covid-19 ini. Dari menggratiskan biaya RS, penguburan, bantuan dan sekarang vaksinasi.

Dengan ikut berperan serta dalam vaksinasi setidaknya kita melakukan hal yang bisa kita lakukan untuk diri sendiri, keluarga, serta terbentuknya kekebalan kelompok (herd immunity). Selanjutnya ya disiplin menerapkan 3M, dan berdiam di rumah saja, ke luar rumah untuk urusan yang penting saja.

Tidak perlu khawatir. Presiden saja sudah divaksin menggunakan Sinovac. Masa iya Presiden mempertaruhkan nyawa, reputasi dan martabatnya untuk membohongi rakyat? 

Apa lagi setelah Presiden menyusul kepada kelompok prioritas seperti tenaga kesehatan, petugas publik, pejabat, dan seleb seperti Raffi Ahmad, Bunga Citra Lestari, dr Tirta, dan Najwa Shihab.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun