Sebentar lagi Kompasiana akan menggelar Kompasianival 2020 yang diadakan secara virtual. Sebagai anggota baru di keluarga Kompasiana, saya sejujurnya belum mendapatkan gambaran utuh mengenai kegiatan yang setiap tahun diadakan ini (setelah dilacak pertama kali diadakan pada 10 Desember 2011).
Saya baru 6 bulan bergabung di Kompasiana. Jadi, wajar ya kalau saya masih blank karena saya belum pernah sekalipun mengikuti kegiatan ini. Dengar-dengar selintas saja bahwa ini adalah ajang kopi darat terbesar di Indonesia bagi para kreator konten dan komunitas.
Kompasianival sendiri saya duga mungkin gabungan dari Kompasiana Festival, atau mungkin juga Kompasiana Karnival/Karnaval. Ada yang bisa menjelaskannya? Soalnya saya googling, tidak menemukan penjelasan apa arti Kompasianival.
Kata Festival berasal dari bahasa Latin dari kata dasar "festa" atau pesta dalam bahasa Indonesia. Festival biasanya berarti "pesta besar" atau sebuah acara meriah yang diadakan dalam rangka memperingati sesuatu. Atau juga bisa diartikan dengan hari atau pekan gembira dalam rangka peringatan peristiwa penting atau bersejarah, atau pesta rakyat. (id.m.wikipedia.org)Â
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia Online, karnaval memiliki arti "pawai dalam rangka pesta perayaan yang biasanya mengetengahkan bermacam corak hal yang menarik dari yang dirayakan".Â
Dari pengertian itu, gambaran saya mengenai Kompasianival adalah "pesta" yang meriah, yang membahagiakan dan menggembirakan. Tidak ada hal-hal sedih di dalamnya. Semua yang mengikutinya dipastikan dalam balutan suasana suka cita.
Sebagaimana yang sering saya lihat dalam setiap karnaval, suasananya membawa kebahagiaan. Kebahagiaanlah yang akan menjadi awal dari hal-hal baik yang ada di dalam kehidupan kita ke depannya. Bahagia yang dimulai dari kita, yang diharapkan kebahagiaan itu bisa ikut membahagiakan yang lain. Begitu mungkin falsafah diadakannya Kompasianival jika merujuk arti festival dan karnaval.
Apakah gelaran tahun ini akan semeriah tahun-tahun sebelumnya? Sebagaimana yang saya bilang saya tidak ada gambaran sebagai pembanding. Namun, saya berharap gelaran Kompasianival 2020 yang diadakan secara daring ini juga tetap semarak.Â
Kalau saya lihat dalam rundown acaranya sih, diisi dengan tema-tema yang tak kalah serunya, yang lebih bernilai, dan lebih berbobot. Sepertinya memang sudah dipikirkan dengan matang karena disesuaikan dengan kondisi pandemi saat ini.
Saya sendiri mengibaratkan Kompasiana ini "gudangnya" para pejuang literasi yang melalui tulisan-tulisan dengan berbagai pemikiran yang bermanfaat, menginspirasi, dan mencerahkan mencoba "mengubah" sesuatu menjadi lebih baik.
Seperti halnya pejuang-pejuang kita yang berjuang melalui tulisan. Sebut saja di antaranya Mohammad Hatta, Ki Hajar Dewantara, Tirto Adhi Soerjo, Abdul Malik Karim Amrullah (Hamka), Tjipto Mangoenkoesoemo, dan Tan Malaka.Â