Mohon tunggu...
Tety Polmasari
Tety Polmasari Mohon Tunggu... Lainnya - ibu rumah tangga biasa dengan 3 dara cantik yang beranjak remaja
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

kerja keras, kerja cerdas, kerja ikhlas, insyaallah tidak akan mengecewakan...

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Bunda Pahlawan Pangan bagi Balita, Konsumsi Ikan Cerdaskan Anak

10 November 2020   14:30 Diperbarui: 10 November 2020   15:03 215
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Siswa TK Islam Nurul Iman membawa makanan hasil olahan ikan dalam kegiatan peluncuran Aksi Ikan untuk Anak di SDN Johar Baru 10 Pagi, JakPus (Dok FOI)

Hey bunda, sudahkah anak kita makan ikan hari ini? Atau malah setiap hari? Syukurlah bunda. Karena ternyata ikan mengandung protein tinggi lho untuk menunjang tumbuh kembang anak, terutama anak yang masih di bawah lima tahun atau balita.

Mengapa balita? Karena pada usia balita, masa golden age anak atau usia emas anak sehingga asupan nutrisi begitu penting untuk diperhatikan. 

Dan, syukurlah ikan ternyata sumber protein yang sangat baik untuk mencukupi kebutuhan harian nutrisi anak kita. Selain protein, ikan juga mengandung omega-3, yakni lemak baik yang sangat penting untuk menunjang perkembangan otak anak.

Pentingnya ikan sebagai sumber protein inilah, yang mendorong Foodbank of Indonesia (FOI) bekerjasama dengan Fakultas Teknologi Pertanian UGM (FTP-UGM) meluncurkan Aksi Ikan untuk Anak yang dipusatkan di SDN Johar Baru 10 Pagi, Jakarta Pusat.  Sebanyak 12.000 balita dan 800 bunda di DKI Jakarta tergabung dalam aksi untuk memperingati Hari Pahlawan 10 November 2020 ini.

Adanya aksi ini juga dilatabelakangi hasil riset FOI (2020) yang menemukan sebesar 27% balita di Indonesia pergi ke sekolah (PAUD) dalam keadaan lapar karena tidak sarapan. Adanya pandemi pun semakin memperburuk keadaan ini. Karenanya, FOI berkomitmen membantu masyarakat dalam mencari solusi untuk penanganan permasalahan pangan dan gizi. 

Lantas mengapa harus ikan? Karena ikan adalah salah satu alternatif pangan lokal untuk mencegah kelaparan pada balita dan mudah diakses baik jarak maupun harga. Dibandingkan dengan daging ayam, harga ikan jauh lebih terjangkau. 

Begitu pentingnya ikan dalam menunjang tumbuh kembang anak, tapi sayangnya masyarakat Indonesia masih kurang memakan ikan. Padahal, Indonesia negara kepulauan terluas di dunia dengan 70 persen wilayahnya adalah laut.

Dekan Fakultas Teknologi Pangan Universitas Gadjah Mada (FTP UGM) Prof. Dr. Eni Harmayani, M.Sc (Dokpri)
Dekan Fakultas Teknologi Pangan Universitas Gadjah Mada (FTP UGM) Prof. Dr. Eni Harmayani, M.Sc (Dokpri)
Dekan Fakultas Teknologi Pangan Universitas Gadjah Mada (FTP UGM) Prof. Dr. Eni Harmayani, M.Sc, menyampaikan, ikan merupakan salah satu sumber protein yang penting untuk dukung tumbuh kembang anak dan memiliki banyak keunggulan. Ikan sangat baik untuk pertumbuhan dan perkembangan otak anak.

"Ikan juga merupakan pilihan pangan lokal yang mudah didapatkan karena jumlah produksinya melimpah di Indonesia yang merupakan negara kepulauan. Karena itu, diperlukan sosialisasi budaya makan ikan kepada anak sejak dini dengan cara-cara pengolahan yang kreatif," kata Prof. Eni yang dihadirkan secara virtual melalui aplikasi Zoom, yang juga saya ikuti, Senin (9/11/2020).

Jadi, mengonsumsi ikan salah satu solusi bagi orang tua yang ingin anaknya tumbuh dengan baik. Kebiasaan mengonsumsi ikan juga diyakini mampu meningkatkan kecerdasan anak. Jika ingin anak kita cerdas, maka sangat dianjurkan mengonsumsi ikan mengingat banyak kandungan dalam ikan yang sangat berperan untuk pembentukan otak.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun