"Butet..., tadi gue ditegur petugas kereta dilarang maen hp," cerita kawan saya saat bertemu dalam kegiatan yang sama.
Oleh kawan-kawan seprofesi, saya memang kerap dipanggil "Butet" untuk menyingkat "Ibu Tety", terkadang juga dipanggil "Buketu" untuk menyingkat "Ibu Ketua". Ya suka-suka teman-teman saya sajalah selama itu tidak menyinggung perasaan saya.
"Bukan dilarang main hp, tapi dilarang menerima telepon atau telepon karena dikhawatirkan saat loe ngobrol ada percikan droplet yang menyebar," kata saya meluruskan. Sebagai pengguna setia kereta, informasi yang kurang benar harus saya luruskan dong.
Karena selama saya naik kereta di masa pandemi, saya main hp tidak pernah ditegur. Main game, baca berita, atau menonton. Aman-aman saja. Karena lupa, pernah sekali saya menelpon tapi langsung saya matikan ketika petugas menatap mata saya. Tatapannya sungguh tajam. Hahaha...
"Eh iya kali ya. Tadi emang gue dapat telepon dari guru anak gue soal kegiatan. Gue kagak tau kalau dilarang," kata kawan saya yang tinggal di sekitar Condet, Jakarta Timur. Memang dia sangat jarang naik kereta, lebih seringnya naik Bus TransJakarta. Jadi, bisa dimaklumi kalau kawan saya ini "kudet" alias kurang update hahaha.
Cerita yang sama juga diceritakan kawan saya yang lain, yang ditegur petugas karena mengobrol di telepon. "Malu banget gue ditegur begitu, apalagi banyak orang," katanya.
"Ya kan memang dilarang bu dari sebelumnya," kata saya. "Iya, cuma persoalannya gue kagak tau kalau dilarang, jadi taunya pas ditegur tadi. Waduh merah banget muka gue. Untung pake masker jadi kagak kelihatan. Tapi tetap aja malu," ujarnya tertawa.
Sosialisasi yang sering saja masyarakat kadang abai atau lupa, bagaimana kalau tidak ada sosialisasi ya?
***
Larangan untuk tidak mengobrol langsung atau mengobrol lewat telepon saat berada di transportasi umum, bisa dimaklumi. Karena hal ini penting untuk mencegah risiko tertular Covid-19 saat berada di dalam busway, KRL, MRT, ataupun sarana transportasi lain.
Terlebih berdasarkan penelitian dari CDC (Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit) Amerika Serikat menyebut jika saat orang melakukan kegiatan mengobrol ada droplet-droplet kecil yang keluar. Droplet-droplet kecil ini bisa bertahan selama 15 menit di udara sebelum akhirnya jatuh.